View Full Version : Internet dan Media Sosial Mengubah Tren Membaca Berita


kloningan.gue
11th November 2014, 01:03 AM
https://news.cybermedia.biz/wp-content/uploads/2014/11/PR-Corner-di-London-School-300x169.jpg (https://news.cybermedia.biz/wp-content/uploads/2014/11/PR-Corner-di-London-School.jpg)
Hadirnya sosial media juga ikut mengubah tatanan jurnalistik di Indonesia. Bila dulu orang gemar membaca buku dan media cetak untuk memperoleh informasi, maka tren itu berubah seiring kian mudahnya mendapatkan berita di internet.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jumlah oplah di berbagai media cetak yang semakin menurun. Sementara, minat membaca masyarakat terhadap media online yang dipicu sosial media justru semakin meningkat.
“Orang-orang saat ini lebih memilih untuk membaca sebuah informasi melalui media sosial, seperti Twitter dan Facebook ketimbang koran dan sebagainya,” ucap Arifin Asydhad, Pemimpin Redaksi detikcom dalam acara PR Corner di kampus London School, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Pergeseran tren tersebut tak lain karena perkembangan teknologi yang tumbuh semakin pesat di Indonesia. “Masyarakat saat ini lebih banyak berinteraksi dengan gadgetnya ketimbang membaca. Karena semua informasi kini telah tersedia di dunia maya,” lanjut Arifin.
Menurut Nukman Luthfie, Social Media Expert, pergeseran tren membaca media juga disebabkan oleh perubahaan kebiasaan masyarakat Indonesia itu sendiri.
“Indonesia menjadi negara kedua terbesar menggunakan SMS di Asia setelah Filipina. Ini artinya masyarakat kita lebih gemar cuap-cuap ketimbang membaca,” papar Nukman yang turut menjadi narasumber dalam acara ini.
Dalam acara ini juga diungkap sebuah survei yang mengatakan bahwa informasi yang dipublikasikan di media sosial bisa lebih berharga dibanding penyampaian informasi dalam bentuk iklan.
,
“Saya lebih percaya omongan teman saya di media sosial daripada iklan di televisi,” ucap Rene Suhardjono, Author & Public Speaker, masih di acara diskusi yang sama.
Menurut Rene, pengaruh media sosial sama hebatnya ketika TV pertama kali muncul. Tak pelak, media sosial kini tak ubahnya alat untuk mempromosikan berbagai macam produk.
“Hal ini terjadi tak lain karena bagaimana kita sebagai manusia ingin lebih mumpuni ketika berinteraksi dengan satu sama lain,” ucap Rene.
Menyambut ucapan Rene, Nukman pun mengatakan bahwa di era media sosial ini sudah terbukti bahwa omongan orang lain yang mungkin ia tidak kenal di media sosial itu kadarnya lebih besar dibanding iklan.
“Contoh, misalnya buzzer di Twitter. Di antara ribuan atau bahkan jutaan follower pasti ada satu orang yang membeli produk yang dipromosikan melalui Twitter. Artinya, buzzer ini merupakan kanal informasi yang baru,” pungkas Nukman.
Detik

Internet dan Media Sosial Mengubah Tren Membaca Berita (https://news.cybermedia.biz/baca/2469/internet-dan-media-sosial-mengubah-tren-membaca-berita.html)