akiyamashinichi
11th November 2014, 07:09 AM
http://images.detik.com/customthumb/2014/11/11/10/063908_jokowidanobama.jpg?w=460
Beijing, - Dari lima pemimpin negara yang ditemui Presiden Joko Widodo, empat di antaranya fokus membahas masalah investasi dan ekonomi. Namun khusus untuk Amerika Serikat, poin yang diulas adalah urusan terorisme. Kenapa?
"AS memang lebih mengarah terorisme dan radikalisme. Tapi kami sampaikan kami punya pengalaman dan pendekatan yang berbeda. Negara lain menggunakan pendekatan keamanan, kita menggunakan budaya, keagamaan," kata Jokowi saat ditemui wartawan di Hotel Kempinski, Beijing, Senin (10/11/2014) tengah malam.
Atas pernyataan Jokowi itu, Presiden AS Barack Obama memberikan apresiasi. Pendekatan-pendekatan seperti itu masih perlu dilakukan untuk mengurangi radikalisme.
Selain itu, AS juga meminta Indonesia lebih aktif di kawasan regional. Bagaimana tanggapan Jokowi?
"Negara yang ditemui sampaikan itu. kita sampaikan kita jadi mediator, broker untuk menyelesaikan masalah," jawabnya.
Yang jelas, kata Jokowi, setiap negara punya kepentingan masing-masing. Amerika Serikat jelas memiliki kepentingan besar untuk urusan terorisme dan pluralisme. "Setiap negara keinginan sendiri. Ga boleh dong paksa,"tegasnya.
Jokowi sudah dua kali bertemu Obama selama di Beijing. Pertama, saat pertemuan khusus di Hotel Westin, lalu sesi foto pada malamnya. Keduanya berkomitmen akan terus menjadi sahabat, baik secara pribadi maupun urusan kenegaraan.
http://news.detik.com/read/2014/11/11/063745/2744542/10/negara-lain-urusan-investasi-kenapa-dengan-as-masalah-terorisme-pak-jokowi?9911012
Beijing, - Dari lima pemimpin negara yang ditemui Presiden Joko Widodo, empat di antaranya fokus membahas masalah investasi dan ekonomi. Namun khusus untuk Amerika Serikat, poin yang diulas adalah urusan terorisme. Kenapa?
"AS memang lebih mengarah terorisme dan radikalisme. Tapi kami sampaikan kami punya pengalaman dan pendekatan yang berbeda. Negara lain menggunakan pendekatan keamanan, kita menggunakan budaya, keagamaan," kata Jokowi saat ditemui wartawan di Hotel Kempinski, Beijing, Senin (10/11/2014) tengah malam.
Atas pernyataan Jokowi itu, Presiden AS Barack Obama memberikan apresiasi. Pendekatan-pendekatan seperti itu masih perlu dilakukan untuk mengurangi radikalisme.
Selain itu, AS juga meminta Indonesia lebih aktif di kawasan regional. Bagaimana tanggapan Jokowi?
"Negara yang ditemui sampaikan itu. kita sampaikan kita jadi mediator, broker untuk menyelesaikan masalah," jawabnya.
Yang jelas, kata Jokowi, setiap negara punya kepentingan masing-masing. Amerika Serikat jelas memiliki kepentingan besar untuk urusan terorisme dan pluralisme. "Setiap negara keinginan sendiri. Ga boleh dong paksa,"tegasnya.
Jokowi sudah dua kali bertemu Obama selama di Beijing. Pertama, saat pertemuan khusus di Hotel Westin, lalu sesi foto pada malamnya. Keduanya berkomitmen akan terus menjadi sahabat, baik secara pribadi maupun urusan kenegaraan.
http://news.detik.com/read/2014/11/11/063745/2744542/10/negara-lain-urusan-investasi-kenapa-dengan-as-masalah-terorisme-pak-jokowi?9911012