supry
18th November 2014, 09:56 AM
http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2014/11/Lockheed-Martin.jpg
Di jaman perang dunia ke dua, bomber dilengkapi senjata mesin (barrels), atau prajurit yang membawa senjata untuk melindungi pesawat dari serangan pesawat tempur musuh. Bahkan pesawat seperti B-52 Stratofortress dilengkapi senjata di bagian ekor pesawat untuk pertahanan, yang antara lain digunakan dalam perang Vietnam 1972. Perubahan senjata pesawat tempur dari gun-barrel menjadi rudal (missile), membuat senjata barrel di pesawat bomber, menjadi usang. Namun kini Lockheed Martin dan DARPA, menghidupkan mereka kembali, melalui senjata laser.
Perusahaan raksasa pertahanan Lockheed Martin, Notre Dame University, DARPA dan Angkatan Udara Research Lab telah memulai penerbangan pengujian turret laser udara yang memiliki potensi untuk benar-benar mengubah pertempuran udara seperti yang kita pahami saat ini.
Di jaman perang dunia ke dua, bomber dilengkapi senjata mesin (barrels), atau prajurit yang membawa senjata untuk melindungi pesawat dari serangan pesawat tempur musuh. Bahkan pesawat seperti B-52 Stratofortress dilengkapi senjata di bagian ekor pesawat untuk pertahanan, yang antara lain digunakan dalam perang Vietnam 1972. Perubahan senjata pesawat tempur dari gun-barrel menjadi rudal (missile), membuat senjata barrel di pesawat bomber, menjadi usang. Namun kini Lockheed Martin dan DARPA, menghidupkan mereka kembali, melalui senjata laser.
Perusahaan raksasa pertahanan Lockheed Martin, Notre Dame University, DARPA dan Angkatan Udara Research Lab telah memulai penerbangan pengujian turret laser udara yang memiliki potensi untuk benar-benar mengubah pertempuran udara seperti yang kita pahami saat ini.