akiyamashinichi
24th November 2014, 10:30 AM
http://pelitaonline.com/uploads/berita/original/hipmi-jatim-keluhkan-umk-2015-75573.jpg
Surabaya|POL
SETELAH gubernur Jawa Timur telah melakukan penggedokan UMK di wilayah Ring I yang mencapai titik temu, yakni Surabaya Rp 2.710.000, Gresik sebesar Rp 2.707.000, Sidoarjo sebesar Rp 2.705.000, Pasuruan Rp 2.700.000 dan Mojokerto Rp 2.695.000.
Penetapan UMK 2015 dinilai terlalu memberatkan bagi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DPD Jawa Timur. Lantaran terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Selain itu dampak tingginya UMK ini ditakutkan pengusaha muda akan kalah bersaing menghadapi MEA 2015.
Penetapan UMK Ring I yang telah ditetapkan pada 20 November 2014 dikisaran angka Rp 2,7 juta, dinilai memberatkan kalangan pengusaha. Bagi HIPMI Jawa Timur, angka ini dinilai terlalu berat.
“HIPMI sebagai kelompok organisasi pengusaha muda yang baru merintis usaha sehingga jika harus memberi upah di atas Rp 2,5 juta atau di atas 11 persen, ya memilih untuk melakukan penghematan besar-besaran,” terang Giri Bayu Kusuma, ketua HIPMI Jatim.
“Apindo Surabaya mengancam untuk melakukan ekspansi atau relokasi perusahaan di luar Ring I seperti di kota Madiun, nganjuk hingga pinggiran Jawa Tengah,” terang Tony Towoliu, anggota Apindo Surabaya.|POL
http://pelitaonline.com/news/2014/11/24/hipmi-jatim-keluhkan-umk-2015/
Surabaya|POL
SETELAH gubernur Jawa Timur telah melakukan penggedokan UMK di wilayah Ring I yang mencapai titik temu, yakni Surabaya Rp 2.710.000, Gresik sebesar Rp 2.707.000, Sidoarjo sebesar Rp 2.705.000, Pasuruan Rp 2.700.000 dan Mojokerto Rp 2.695.000.
Penetapan UMK 2015 dinilai terlalu memberatkan bagi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DPD Jawa Timur. Lantaran terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Selain itu dampak tingginya UMK ini ditakutkan pengusaha muda akan kalah bersaing menghadapi MEA 2015.
Penetapan UMK Ring I yang telah ditetapkan pada 20 November 2014 dikisaran angka Rp 2,7 juta, dinilai memberatkan kalangan pengusaha. Bagi HIPMI Jawa Timur, angka ini dinilai terlalu berat.
“HIPMI sebagai kelompok organisasi pengusaha muda yang baru merintis usaha sehingga jika harus memberi upah di atas Rp 2,5 juta atau di atas 11 persen, ya memilih untuk melakukan penghematan besar-besaran,” terang Giri Bayu Kusuma, ketua HIPMI Jatim.
“Apindo Surabaya mengancam untuk melakukan ekspansi atau relokasi perusahaan di luar Ring I seperti di kota Madiun, nganjuk hingga pinggiran Jawa Tengah,” terang Tony Towoliu, anggota Apindo Surabaya.|POL
http://pelitaonline.com/news/2014/11/24/hipmi-jatim-keluhkan-umk-2015/