sucyresky
5th December 2014, 09:03 AM
https://img.okezone.com//content/2014/12/04/320/1074824/menperin-laporkan-hasil-blusukan-nya-di-batam-ke-jokowi-A7HQPXPteW.jpg
BATAM - Setelah satu hari melakukan kunjungan kerja atau blusukan ke industri penunjang migas di kawasan industri Kabil, Menteri Perindustrian Saleh Husin akan melaporkan hasil blusukannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya tentu pasti dari hasil ini saya akan menyampaikan kepada baik kepada Presiden, Wapres, Menko Perekonomian dan menteri terkait lainnya," ucap Saleh di Batam, Kamis (4/12/2014).
Saleh menjelaskan, dalam aksi blusukannya hari ini didapati mengenai bagaimana peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) didalam industri penunjang migas harus lebih ditingkatkan lagi. Pasalnya selama ini, perusahaan-perusahaan migas nasional lebih percaya kepada produk impor daripada produk dalam negeri.
Tidak hanya industri penunjang migas, peningkatan lainnya juga kepada industri-industri lainnya. Hal ini berguna agar industri dalam negeri dalam berkembang dan bersaing untuk hadapi MEA 2015.
"Untuk produk dalam negeri wajib untuk kita utamakan terutama dari instansi-instansi pemerintah lainnya, seperti BUMN-BUMN wajib untuk menggunakan produk yang dihasilkan putra-putra Indonesia sendiri," tegasnya.
Menurutnya, industri penunjang migas ini mempunyai potensi yang besar dikembangkan, pasalnya hasil produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk impor.
Menperin menegaskan, besarnya potensi penggunaan produk dalam negeri dalam sektor industri penunjang migas juga turut ditopang oleh kemampuan industri dalam negeri yang telah mampu memenuhi spesifikasi produk minimal yang dibutuhkan industri hulu migas.
Dalam catatan Kemenperin, sebanyak 2.883 perusahaan dalam negeri yang secara aktif di sektor ini, yakni 749 perusahaan di bidang jasa pengeboran, inspeksi dan transportasi, 2.000 perusahaan jasa konsultan kegiatan operasi migas, dan 134 perusahaan produsen barang dan peralatan penunjang migas, seperti pipa salur, rig, OCTG serta peralatan handling lainnya.
"Untuk itu industri-industri seperti ini harus perlu kita dukung, apalagi industri ini dimiliki oleh putra-putra Indonesia dan ini juga satu-satunya produk yang ada di Indonesia dan itu wajib kita dukung. Paling tidak apa yang kita dengungkan selama ini mendukung industri dalam negeri ini yang bisa terlihat," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2014/12/04/320/1074824/menperin-laporkan-hasil-blusukannya-di-batam-ke-jokowi)
BATAM - Setelah satu hari melakukan kunjungan kerja atau blusukan ke industri penunjang migas di kawasan industri Kabil, Menteri Perindustrian Saleh Husin akan melaporkan hasil blusukannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya tentu pasti dari hasil ini saya akan menyampaikan kepada baik kepada Presiden, Wapres, Menko Perekonomian dan menteri terkait lainnya," ucap Saleh di Batam, Kamis (4/12/2014).
Saleh menjelaskan, dalam aksi blusukannya hari ini didapati mengenai bagaimana peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) didalam industri penunjang migas harus lebih ditingkatkan lagi. Pasalnya selama ini, perusahaan-perusahaan migas nasional lebih percaya kepada produk impor daripada produk dalam negeri.
Tidak hanya industri penunjang migas, peningkatan lainnya juga kepada industri-industri lainnya. Hal ini berguna agar industri dalam negeri dalam berkembang dan bersaing untuk hadapi MEA 2015.
"Untuk produk dalam negeri wajib untuk kita utamakan terutama dari instansi-instansi pemerintah lainnya, seperti BUMN-BUMN wajib untuk menggunakan produk yang dihasilkan putra-putra Indonesia sendiri," tegasnya.
Menurutnya, industri penunjang migas ini mempunyai potensi yang besar dikembangkan, pasalnya hasil produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk impor.
Menperin menegaskan, besarnya potensi penggunaan produk dalam negeri dalam sektor industri penunjang migas juga turut ditopang oleh kemampuan industri dalam negeri yang telah mampu memenuhi spesifikasi produk minimal yang dibutuhkan industri hulu migas.
Dalam catatan Kemenperin, sebanyak 2.883 perusahaan dalam negeri yang secara aktif di sektor ini, yakni 749 perusahaan di bidang jasa pengeboran, inspeksi dan transportasi, 2.000 perusahaan jasa konsultan kegiatan operasi migas, dan 134 perusahaan produsen barang dan peralatan penunjang migas, seperti pipa salur, rig, OCTG serta peralatan handling lainnya.
"Untuk itu industri-industri seperti ini harus perlu kita dukung, apalagi industri ini dimiliki oleh putra-putra Indonesia dan ini juga satu-satunya produk yang ada di Indonesia dan itu wajib kita dukung. Paling tidak apa yang kita dengungkan selama ini mendukung industri dalam negeri ini yang bisa terlihat," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2014/12/04/320/1074824/menperin-laporkan-hasil-blusukannya-di-batam-ke-jokowi)