sucyresky
10th December 2014, 07:25 AM
https://img.okezone.com//content/2014/12/09/320/1076993/bumn-harus-siap-bangun-pembangkit-17-500-mw-6kag5KRuDY.jpg
JAKARTA - Pemerintah meminta para perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar bersiap untuk berpartisipasi dalam proyek jangka panjang pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt (mw). Dalam proyek tersebut minimal 17.500 mw atau 50 persennya ditangani oleh BUMN.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menerangkan, saat ini Pemerintah sedang berupaya menghimpun data kesiapan dari para industri pembangkit listrik.
"Ini untuk melihat kalau kita membangun itu apa saja yang harus disiapkan oleh lokal. Seperti turbin, trafo dan boiler itu kemampuan dalam negeri bisa. Tapi yang sekarang kita mau lihat seberapa besar kemampuan industri pembangkit listrik dalam negeri untuk menyiapkan komponennya," tutur Indroyono usai menghadiri rapat di Kementerian Koordinasi Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Dia menambahkan, Pemerintah berjanji akan mensuport penuh para BUMN terkait, agar bisa bersaing dengan investor asing nantinya. "Pengalaman selama ini dukungan industri ini cuma bisa menyiapkan sekitar 22 persen saja. Padahal dari peraturan Kementerian Perindustrian seharusnya bisa menyiapkan sampai 50 persen dari proyek ini," katanya.
Untuk itu, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) diminta untuk menyusun dua tim untuk mengevaluasi kelompok manufaktur dan jasa. Hasilnya akan menjadi rekomendasi untuk memilih investor asing yang akan masuk dalam proyek ini.
"Dengan laporan itu PLN bisa mencari siapa mitra-mitra luar negeri yang harus bermitra dengan kelompok merah putih ini. Kenapa kita tidak bisa semaksimal mungkin menggunakan komponen dalam negeri," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2014/12/09/320/1076993/bumn-harus-siap-bangun-pembangkit-17-500-mw)
JAKARTA - Pemerintah meminta para perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar bersiap untuk berpartisipasi dalam proyek jangka panjang pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 megawatt (mw). Dalam proyek tersebut minimal 17.500 mw atau 50 persennya ditangani oleh BUMN.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menerangkan, saat ini Pemerintah sedang berupaya menghimpun data kesiapan dari para industri pembangkit listrik.
"Ini untuk melihat kalau kita membangun itu apa saja yang harus disiapkan oleh lokal. Seperti turbin, trafo dan boiler itu kemampuan dalam negeri bisa. Tapi yang sekarang kita mau lihat seberapa besar kemampuan industri pembangkit listrik dalam negeri untuk menyiapkan komponennya," tutur Indroyono usai menghadiri rapat di Kementerian Koordinasi Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Dia menambahkan, Pemerintah berjanji akan mensuport penuh para BUMN terkait, agar bisa bersaing dengan investor asing nantinya. "Pengalaman selama ini dukungan industri ini cuma bisa menyiapkan sekitar 22 persen saja. Padahal dari peraturan Kementerian Perindustrian seharusnya bisa menyiapkan sampai 50 persen dari proyek ini," katanya.
Untuk itu, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) diminta untuk menyusun dua tim untuk mengevaluasi kelompok manufaktur dan jasa. Hasilnya akan menjadi rekomendasi untuk memilih investor asing yang akan masuk dalam proyek ini.
"Dengan laporan itu PLN bisa mencari siapa mitra-mitra luar negeri yang harus bermitra dengan kelompok merah putih ini. Kenapa kita tidak bisa semaksimal mungkin menggunakan komponen dalam negeri," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2014/12/09/320/1076993/bumn-harus-siap-bangun-pembangkit-17-500-mw)