sucyresky
20th December 2014, 08:17 AM
https://img.okezone.com//content/2014/12/19/20/1081668/pelemahan-rupiah-merangsang-orientasi-pengusaha-eWBfgBEIZH.jpg
JAKARTA - Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu merangsang orientasi para pengusaha untuk lebih bermain di sektor ekspor. Pasalnya, pelemahan nilai tukar tidak melulu memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia.
"Untuk ekspor bagus, tetapi kita harus lihat ini secara lebar tidak hanya bisa lihat ekspor saja, tetapi kita harus lihat ini secara lebar," kata Sandiago Uno di Kantor ISEI, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Sandiaga menjelaskan, ekspor Indonesia akan mengalami peningkatan dan mendapatkan income yang lebih baik jika dibandingkan melakukan ekspor pada saat nilai tukar menguat.
"Tapi jangan hanya diuntungkan karena Rupiahnya lagi tinggi sehingga produk kita jadi murah, mestinya diubah bagaimana ini jadi keunggulan komparatif kita," tambahnya.
Akan tetapi, perubahan orientasi pasca-melemahnya nilai tukar Rupiah ini bisa menjadi upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja terlebih di sektor manufaktur yang belum terbangun dengan baik.
"Sehingga nilai dari hilirisasi tidak berdampak dengan bagus dengan kondisi dari eksternal ini. Jadi justru dengan Rupiah ini kita ambil langkah yang strategis untuk meningkatkan daya saing kita," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://cf6.co/4zFV)
JAKARTA - Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu merangsang orientasi para pengusaha untuk lebih bermain di sektor ekspor. Pasalnya, pelemahan nilai tukar tidak melulu memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia.
"Untuk ekspor bagus, tetapi kita harus lihat ini secara lebar tidak hanya bisa lihat ekspor saja, tetapi kita harus lihat ini secara lebar," kata Sandiago Uno di Kantor ISEI, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Sandiaga menjelaskan, ekspor Indonesia akan mengalami peningkatan dan mendapatkan income yang lebih baik jika dibandingkan melakukan ekspor pada saat nilai tukar menguat.
"Tapi jangan hanya diuntungkan karena Rupiahnya lagi tinggi sehingga produk kita jadi murah, mestinya diubah bagaimana ini jadi keunggulan komparatif kita," tambahnya.
Akan tetapi, perubahan orientasi pasca-melemahnya nilai tukar Rupiah ini bisa menjadi upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja terlebih di sektor manufaktur yang belum terbangun dengan baik.
"Sehingga nilai dari hilirisasi tidak berdampak dengan bagus dengan kondisi dari eksternal ini. Jadi justru dengan Rupiah ini kita ambil langkah yang strategis untuk meningkatkan daya saing kita," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://cf6.co/4zFV)