sucyresky
23rd December 2014, 12:43 PM
https://img.okezone.com//content/2014/12/23/19/1082853/menkeu-serahkan-keputusan-penghapusan-premium-ke-pertamina-V0UJ2K0g3y.jpg
JAKARTA - Penghentian impor RON 92 (Pertamax) untuk dijadikan RON 88 (Premium) yang direkomendasikan oleh Tim Reformasi Tata kelola Migas mendapat tanggapan oleh Menteri keuangan Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, hal tersebut tergantung dari Pertamina sendiri.
"Harus lihat dulu Pertamina bisa tidak mengganti produksi kilangnya dari premium jadi pertamax," ungkap Bambang saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (23/12/2014).
Seperti yang telah diketahui bersama, produksi minyak Indonesia merupakan RON yang lebih rendah dari 92. Hal ini dikarenakan kilang minyak yang sudah tua dan belum diperbaharui hingga saat ini.
Oleh sebab itu, selama ini Pertamina melakukan impor RON 92 untuk diblend dengan produksi dalam negeri yang rendah sehingga menghasilkan RON 88. RON 88 sendiri saat ini sudah tidak diproduksi oleh banyak negara.
"Dari ESDM itu kan baru rekomendasi dari tim. Kemudian yang kedua harus dipastikan ini tidak menambah impor itu saja," tambah dia.
SUMBER : Okezone.com (http://cf6.co/50KH)
JAKARTA - Penghentian impor RON 92 (Pertamax) untuk dijadikan RON 88 (Premium) yang direkomendasikan oleh Tim Reformasi Tata kelola Migas mendapat tanggapan oleh Menteri keuangan Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, hal tersebut tergantung dari Pertamina sendiri.
"Harus lihat dulu Pertamina bisa tidak mengganti produksi kilangnya dari premium jadi pertamax," ungkap Bambang saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (23/12/2014).
Seperti yang telah diketahui bersama, produksi minyak Indonesia merupakan RON yang lebih rendah dari 92. Hal ini dikarenakan kilang minyak yang sudah tua dan belum diperbaharui hingga saat ini.
Oleh sebab itu, selama ini Pertamina melakukan impor RON 92 untuk diblend dengan produksi dalam negeri yang rendah sehingga menghasilkan RON 88. RON 88 sendiri saat ini sudah tidak diproduksi oleh banyak negara.
"Dari ESDM itu kan baru rekomendasi dari tim. Kemudian yang kedua harus dipastikan ini tidak menambah impor itu saja," tambah dia.
SUMBER : Okezone.com (http://cf6.co/50KH)