kloningan.gue
15th January 2015, 07:08 PM
https://news.cybermedia.biz/wp-content/uploads/2015/01/wawancara-kerja-300x199.jpg (https://news.cybermedia.biz/wp-content/uploads/2015/01/wawancara-kerja.jpg)
Saat melamar pekerjaan ke perusahaan impian, wajar saja jika Anda ingin mengirimkan resume serta surat lamaran yang sempurna. Sayangnya, para pencari kerja kadang melakukan tindakan yang terlalu obsesif untuk menarik perhatian perekrut melalui lamaran mereka. Ada yang mendesain tampilan CV sedemikian rupa, ada pula yang merangkai kalimat sehingga bisa terlihat pintar. Namun sejumlah ahli karier mengatakan bahwa beberapa hal yang diobsesikan pelamar tak terlalu diperhatikan perekrut. Apa saja?
1. Dekorasi Resume
Beberapa pelatih karier memang mengatakan jika Anda harus memikat para perekrut kerja dengan surat lamaran serta CV yang Anda kirimkan. Mereka pun menyarankan jika surat-surat itu seharusnya dibuat secara kreatif sehingga diingat oleh pihak perusahaan. Sejumlah pelamar pun mengemas CV dengan tampilan unik seperti menyertakan grafik atau gambar-gambar.
Menurut Alison Green yang merupakan pemilik blog AskManager, sebenarnya tidak ada perekrut yang menerima karyawan hanya berdasarkan betapa bagus tampilan CV-nya. Jika Anda melamar untuk posisi design grafis mungkin hal itu akan menjadi pertimbangan. Namun bila bukan, tak perlu membuat desain yang terlalu merepotkan dan fokuslah pada potensi Anda.
2. Kerapihan Halaman Resume
Salah satu ‘mitos’ lamaran kerja yang tak perlu Anda percaya adalah jika surat lamaran harus sangat rapi. Ada yang menyarankan jika hindari kalimat-kalimat akhir yang tertinggal di halaman selanjutnya yang membuat halaman akhir jadi kosong. Bagi mereka yang sangat ingin lamarannya tampil tanpa cela mungkin akan termakan mitos tersebut. Padajal menurut sebuah studi yang dilakukan The Ladders, rata-rata perekrut hanya melihat lamaran selama enam detik. Alison juga menambahkan jika perekrut umumnya berfokus pada pengalaman kerja yang daripada detail-detail lainnya.
3. Surat Lamaran Puitis
Sebagian pelamar ingin sekali mengambil hati perekrut dengan menggunakan bahasa yang canggih. Mereka ingin tergambar sebagai orang yang pintar. Namun Alison menyarankan jika permohonan kerja seharusnya ditulis seperti Anda menyatakan kepada seorang teman mengapa Anda berhak diterima sebagai karyawan. Sehingga sebenarnya tak perlu menyelipkan bahasa yang rumit apalagi sulit dimengerti. Perekrut bisa jadi ilfeel.
4. Alasan Tidak Diterima
Para pelamar yang sangat ingin diterima di sebuah perusahaan kadang menjadi terlalu obsesif. Ketika tidak mendapat panggilan dari perusahaan yang bersangkutan, ia pun memikirkan apa yang salah dari lamarannya. Padahal menurut Alison, alasan Anda tidak diterima belum tentu tentang diri Anda. Menurutnya, kadang perekrut tidak memeriksa lamaran secara rutin. Ia pun menyarankan ketika Anda sudah bersikap terlalu galau bayangkan saja jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu hati bisa lebih tenang dan tak membebani pikiran.
Wolipop
Sumber : 4 Hal Yang Tidak Penting Saat Melamar Kerja (https://news.cybermedia.biz/baca/3109/4-hal-yang-tidak-penting-saat-melamar-kerja.html)
Saat melamar pekerjaan ke perusahaan impian, wajar saja jika Anda ingin mengirimkan resume serta surat lamaran yang sempurna. Sayangnya, para pencari kerja kadang melakukan tindakan yang terlalu obsesif untuk menarik perhatian perekrut melalui lamaran mereka. Ada yang mendesain tampilan CV sedemikian rupa, ada pula yang merangkai kalimat sehingga bisa terlihat pintar. Namun sejumlah ahli karier mengatakan bahwa beberapa hal yang diobsesikan pelamar tak terlalu diperhatikan perekrut. Apa saja?
1. Dekorasi Resume
Beberapa pelatih karier memang mengatakan jika Anda harus memikat para perekrut kerja dengan surat lamaran serta CV yang Anda kirimkan. Mereka pun menyarankan jika surat-surat itu seharusnya dibuat secara kreatif sehingga diingat oleh pihak perusahaan. Sejumlah pelamar pun mengemas CV dengan tampilan unik seperti menyertakan grafik atau gambar-gambar.
Menurut Alison Green yang merupakan pemilik blog AskManager, sebenarnya tidak ada perekrut yang menerima karyawan hanya berdasarkan betapa bagus tampilan CV-nya. Jika Anda melamar untuk posisi design grafis mungkin hal itu akan menjadi pertimbangan. Namun bila bukan, tak perlu membuat desain yang terlalu merepotkan dan fokuslah pada potensi Anda.
2. Kerapihan Halaman Resume
Salah satu ‘mitos’ lamaran kerja yang tak perlu Anda percaya adalah jika surat lamaran harus sangat rapi. Ada yang menyarankan jika hindari kalimat-kalimat akhir yang tertinggal di halaman selanjutnya yang membuat halaman akhir jadi kosong. Bagi mereka yang sangat ingin lamarannya tampil tanpa cela mungkin akan termakan mitos tersebut. Padajal menurut sebuah studi yang dilakukan The Ladders, rata-rata perekrut hanya melihat lamaran selama enam detik. Alison juga menambahkan jika perekrut umumnya berfokus pada pengalaman kerja yang daripada detail-detail lainnya.
3. Surat Lamaran Puitis
Sebagian pelamar ingin sekali mengambil hati perekrut dengan menggunakan bahasa yang canggih. Mereka ingin tergambar sebagai orang yang pintar. Namun Alison menyarankan jika permohonan kerja seharusnya ditulis seperti Anda menyatakan kepada seorang teman mengapa Anda berhak diterima sebagai karyawan. Sehingga sebenarnya tak perlu menyelipkan bahasa yang rumit apalagi sulit dimengerti. Perekrut bisa jadi ilfeel.
4. Alasan Tidak Diterima
Para pelamar yang sangat ingin diterima di sebuah perusahaan kadang menjadi terlalu obsesif. Ketika tidak mendapat panggilan dari perusahaan yang bersangkutan, ia pun memikirkan apa yang salah dari lamarannya. Padahal menurut Alison, alasan Anda tidak diterima belum tentu tentang diri Anda. Menurutnya, kadang perekrut tidak memeriksa lamaran secara rutin. Ia pun menyarankan ketika Anda sudah bersikap terlalu galau bayangkan saja jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu hati bisa lebih tenang dan tak membebani pikiran.
Wolipop
Sumber : 4 Hal Yang Tidak Penting Saat Melamar Kerja (https://news.cybermedia.biz/baca/3109/4-hal-yang-tidak-penting-saat-melamar-kerja.html)