sucyresky
24th January 2015, 09:39 AM
https://img.okezone.com//content/2015/01/23/19/1096414/pertamina-tambah-produksi-bbm-2-juta-kl-per-tahun-quzaBzsjSU.jpg
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memaparkan tambahan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) sekira 2 juta kiloliter (kl) per tahun. Tambahan ini dihasilkan dari peningkatan kapasitas kilang minyak di Cilacap melalui pembangunan residual fluid catalytic cracking (RFCC).
Vice President Strategic Planning Business Development and Operation Risk-Refining Pertamina, Achmad Fathoni Mahmud, menjelaskan bahwa proyek RFCC kini tengah masuk dalam proses penyelesaian konstruksi, sehingga pada awal Maret diperkirakan proyek ini akan masuk tahap partial commisioning.
"Jadi sudah bisa operasi paling tidak di bulan Juli 2015. Itu sudah operasi penuh," ucap Fathoni di Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Fathoni mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan BBM dengan kadar oktan yang lebih baik bisa berjalan mulus. Dia memaparkan bahwa, pembangunan RFCC dilakukan untuk mengolah residu yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Sekedar informasi, Residu merupakan produk ampas dari pengolahan kilang yang kerap dijual di bawah harga crude. "Residu biasanya dijual dan harganya di bawah harga crude dan dapat dikatakan merugikan. Seharusnya itu bisa dimanfaatkan dan menghasilkan BBM mogas," imbuhnya.
Seperti diketahui, proyek yang menelan investasi sekitar USD1,2 miliar ini merupakan proyek terbesar yang tengah digarap Pertamina saat ini. RFCC menggunakan Technology Licensor UOP dan Axens pada reaktornya. Selain itu telah menyerap tenaga kerja hampir 5 ribu orang.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/01/23/19/1096414/pertamina-tambah-produksi-bbm-2-juta-kl-per-tahun)
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memaparkan tambahan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) sekira 2 juta kiloliter (kl) per tahun. Tambahan ini dihasilkan dari peningkatan kapasitas kilang minyak di Cilacap melalui pembangunan residual fluid catalytic cracking (RFCC).
Vice President Strategic Planning Business Development and Operation Risk-Refining Pertamina, Achmad Fathoni Mahmud, menjelaskan bahwa proyek RFCC kini tengah masuk dalam proses penyelesaian konstruksi, sehingga pada awal Maret diperkirakan proyek ini akan masuk tahap partial commisioning.
"Jadi sudah bisa operasi paling tidak di bulan Juli 2015. Itu sudah operasi penuh," ucap Fathoni di Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Fathoni mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan BBM dengan kadar oktan yang lebih baik bisa berjalan mulus. Dia memaparkan bahwa, pembangunan RFCC dilakukan untuk mengolah residu yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Sekedar informasi, Residu merupakan produk ampas dari pengolahan kilang yang kerap dijual di bawah harga crude. "Residu biasanya dijual dan harganya di bawah harga crude dan dapat dikatakan merugikan. Seharusnya itu bisa dimanfaatkan dan menghasilkan BBM mogas," imbuhnya.
Seperti diketahui, proyek yang menelan investasi sekitar USD1,2 miliar ini merupakan proyek terbesar yang tengah digarap Pertamina saat ini. RFCC menggunakan Technology Licensor UOP dan Axens pada reaktornya. Selain itu telah menyerap tenaga kerja hampir 5 ribu orang.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/01/23/19/1096414/pertamina-tambah-produksi-bbm-2-juta-kl-per-tahun)