nonasakamoto
24th January 2015, 10:23 AM
Genjot ekspor, Semen Indonesia incar penjualan 2015 tumbuh 7 persen
http://www.merdeka.com/uang/genjot-ekspor-semen-indonesia-incar-penjualan-2015-tumbuh-7-persen.html
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/01/23/489593/670x335/genjot-ekspor-semen-indonesia-incar-penjualan-2015-tumbuh-7-persen.jpg
Merdeka.com - PT Semen Indonesia (Persero) mulai memfokuskan ekspansi bisnis ke tingkat internasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Setidaknya, perseroan menargetkan penjualan dapat tumbuh sekitar 7 persen tahun ini.
Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menyampaikan pihaknya saat ini tengah menyiapkan strategi bisnis perseroan yang lebih agresif.
"Ekspansi regional kita akan terus lakukan, karena SDM dan potensi pasar di sana, ekspansi ini sifatnya harus terus-menerus, ini pekerjaan yang menjadi perhatian kita," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (23/1).
"Penjualan tahun ini harapkan tumbuh 6-7 persen. Kita jalankan program. Kita kan punya RKP tahun ini yang tantangannya cukup berat dan cukup berbobot untuk kita capai," jelas dia.
Guna mendorong pertumbuhan penjualan, pihaknya akan melakukan ekspansi terlebih dahulu ke wilayah domestik dan regional ASEAN. Pembangunan pabrik baru di Rembang Jawa Tengah dan Indarung Sumatera Barat, dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 3 juta ton per tahun menjadi cara perseroan menggenjot produksi.
Sampai dengan Desember 2014, progres kedua proyek tersebut baru mencapai sekitar 17 persen. Diperkirakan kedua pabrik tersebut akan diselesaikan pada akhir 2016.
"Ekspansi domestik sedang berjalan, jika ditotal dari kedua pabrik tersebut nilainya hampir Rp 9 triliun," ungkapnya.
Di wilayah regional, Suparni mengungkapkan bahwa perseroan akan mengembangkan ekspansinya ke Vietnam dalam waktu dekat. "Yang di Vietnam itu nanti bisa disenergikan perusahaan yang di sana dengan operasional yang ada di perusahaan domestik," tutup dia.
Sementara itu, dia mengungkapkan perseroan terganjal proses negosiasi ekspansi dengan pemerintah Myanmar. Selain Myanmar, perseroan juga menjajaki rencana ekspansi negara lainnya mulai dari Laos, Kamboja, Banglades dan beberapa negara yang masih dalam satu wilayah.
http://www.merdeka.com/uang/genjot-ekspor-semen-indonesia-incar-penjualan-2015-tumbuh-7-persen.html
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/01/23/489593/670x335/genjot-ekspor-semen-indonesia-incar-penjualan-2015-tumbuh-7-persen.jpg
Merdeka.com - PT Semen Indonesia (Persero) mulai memfokuskan ekspansi bisnis ke tingkat internasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Setidaknya, perseroan menargetkan penjualan dapat tumbuh sekitar 7 persen tahun ini.
Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menyampaikan pihaknya saat ini tengah menyiapkan strategi bisnis perseroan yang lebih agresif.
"Ekspansi regional kita akan terus lakukan, karena SDM dan potensi pasar di sana, ekspansi ini sifatnya harus terus-menerus, ini pekerjaan yang menjadi perhatian kita," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (23/1).
"Penjualan tahun ini harapkan tumbuh 6-7 persen. Kita jalankan program. Kita kan punya RKP tahun ini yang tantangannya cukup berat dan cukup berbobot untuk kita capai," jelas dia.
Guna mendorong pertumbuhan penjualan, pihaknya akan melakukan ekspansi terlebih dahulu ke wilayah domestik dan regional ASEAN. Pembangunan pabrik baru di Rembang Jawa Tengah dan Indarung Sumatera Barat, dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar 3 juta ton per tahun menjadi cara perseroan menggenjot produksi.
Sampai dengan Desember 2014, progres kedua proyek tersebut baru mencapai sekitar 17 persen. Diperkirakan kedua pabrik tersebut akan diselesaikan pada akhir 2016.
"Ekspansi domestik sedang berjalan, jika ditotal dari kedua pabrik tersebut nilainya hampir Rp 9 triliun," ungkapnya.
Di wilayah regional, Suparni mengungkapkan bahwa perseroan akan mengembangkan ekspansinya ke Vietnam dalam waktu dekat. "Yang di Vietnam itu nanti bisa disenergikan perusahaan yang di sana dengan operasional yang ada di perusahaan domestik," tutup dia.
Sementara itu, dia mengungkapkan perseroan terganjal proses negosiasi ekspansi dengan pemerintah Myanmar. Selain Myanmar, perseroan juga menjajaki rencana ekspansi negara lainnya mulai dari Laos, Kamboja, Banglades dan beberapa negara yang masih dalam satu wilayah.