nonasakamoto
29th January 2015, 10:35 AM
KKP Diminta Sediakan 3.000 ABK untuk Kapal Jepang
http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/01/28/kkp-diminta-sediakan-3000-abk-untuk-kapal-jepang
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20140526_223302_pelaut-muda-indonesia-di-jepang.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno Sukoyono mengatakan kurang lebih 1.000 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia bekerja di Mauritius.
Dia menuturkan, sebagian besar berasal dari Batam, Pekalongan, dan Banyumas. "Saya pernah ke Mauritius, 1.000 lebih ABK dari Batam, Pekalongan, dan Banyumas. Pergi ke Hongkong juga begitu, pasti ada ABK Indonesia," jelas Suseno di Kantornya, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Meskipun begitu menurutnya, kebanyakan dari mereka tidak direkrut dari jalur yang benar. Pasalnya, tidak semua lulus dari sekolahan kelautan. "Sayangnya mereka direkrut di luar dari sekolah (kelautan). Jadinya mereka tidak siap. Mungkin mereka masuk ke sana karena daripada nganggur saja," kata Suseno.
Menurutnya, jika dilakukan secara benar, melalui KKP perekrutannya, ABK yang diserap akan siap secara fisik dan juga kompetensi. "Kalau kita ada tes secara fisik lalu pembuktian kompetensi dengan sertifikat. Jadi ABK kita sangat siap," kata Suseno.
Terkait hal tersebut, baru-baru ini KKP menerima tawaran dari Kapal Observer Jepang untuk 3.000 ABK. "Hari ini kami menerima tawaran, observer dari Jepang. Mereka minta 3.000 ABK dari kita," jelas Suseno.(Stefanno Reinard Sulaiman)
http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/01/28/kkp-diminta-sediakan-3000-abk-untuk-kapal-jepang
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20140526_223302_pelaut-muda-indonesia-di-jepang.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno Sukoyono mengatakan kurang lebih 1.000 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia bekerja di Mauritius.
Dia menuturkan, sebagian besar berasal dari Batam, Pekalongan, dan Banyumas. "Saya pernah ke Mauritius, 1.000 lebih ABK dari Batam, Pekalongan, dan Banyumas. Pergi ke Hongkong juga begitu, pasti ada ABK Indonesia," jelas Suseno di Kantornya, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Meskipun begitu menurutnya, kebanyakan dari mereka tidak direkrut dari jalur yang benar. Pasalnya, tidak semua lulus dari sekolahan kelautan. "Sayangnya mereka direkrut di luar dari sekolah (kelautan). Jadinya mereka tidak siap. Mungkin mereka masuk ke sana karena daripada nganggur saja," kata Suseno.
Menurutnya, jika dilakukan secara benar, melalui KKP perekrutannya, ABK yang diserap akan siap secara fisik dan juga kompetensi. "Kalau kita ada tes secara fisik lalu pembuktian kompetensi dengan sertifikat. Jadi ABK kita sangat siap," kata Suseno.
Terkait hal tersebut, baru-baru ini KKP menerima tawaran dari Kapal Observer Jepang untuk 3.000 ABK. "Hari ini kami menerima tawaran, observer dari Jepang. Mereka minta 3.000 ABK dari kita," jelas Suseno.(Stefanno Reinard Sulaiman)