nonasakamoto
11th February 2015, 10:13 PM
Laba Bersih Bank Mandiri Tumbuh 9,2 Persen Pada 2014
http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/02/11/laba-bersih-bank-mandiri-tumbuh-92-persen-pada-2014
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/direktur-utama-bank-mandiri-budi-gunadi-sadikin-senyum_20150211_183453.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 19,9 triliun sepanjang 2014, atau naik 9,2 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya Rp 18,2 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pencapaian laba bersih tersebut ditopang dengan pertumbuhan kredit perseroan, yang mengalami kenaikan 12,2 persen menjadi Rp 530 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di level 2,15 persen.
"Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp 855 triliun pada 2014 dari Rp 733,1 triliun pada Desember 2013," kata Budi di gedung Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Perolehan keuntungan perseroan pada tahun ini, kata Budi, juga didorong oleh pertumbuhan operating income yang meningkat Rp 5,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 11,7 persen menjadi Rp 56,9 triliun. Pertumbuhan operating income ini berasal dari pendapatan bunga bersih dan premi bersih.
"Tumbuhnya 14,8 persen menjadi Rp 41,8 triliun, dan dari fee based income yang mencapai Rp 15,1 triliun," ujar Budi.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/02/11/laba-bersih-bank-mandiri-tumbuh-92-persen-pada-2014
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/direktur-utama-bank-mandiri-budi-gunadi-sadikin-senyum_20150211_183453.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 19,9 triliun sepanjang 2014, atau naik 9,2 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya Rp 18,2 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pencapaian laba bersih tersebut ditopang dengan pertumbuhan kredit perseroan, yang mengalami kenaikan 12,2 persen menjadi Rp 530 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di level 2,15 persen.
"Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp 855 triliun pada 2014 dari Rp 733,1 triliun pada Desember 2013," kata Budi di gedung Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Perolehan keuntungan perseroan pada tahun ini, kata Budi, juga didorong oleh pertumbuhan operating income yang meningkat Rp 5,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 11,7 persen menjadi Rp 56,9 triliun. Pertumbuhan operating income ini berasal dari pendapatan bunga bersih dan premi bersih.
"Tumbuhnya 14,8 persen menjadi Rp 41,8 triliun, dan dari fee based income yang mencapai Rp 15,1 triliun," ujar Budi.