nonasakamoto
20th February 2015, 08:42 AM
Ekspor Tuna Kaleng ke Dubai Naik 30%
http://economy.okezone.com/read/2015/02/17/320/1107057/ekspor-tuna-kaleng-ke-dubai-naik-30
https://img.okezone.com//content/2015/02/17/320/1107057/ekspor-tuna-kaleng-ke-dubai-naik-30-HV2426Tkkq.jpg
JAKARTA - Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) guna mendorong sektor kelautan dan perikanan dinilai dapat membuat harga ikan nasional mengalami kenaikan.
Susi mengungkapkan, kebijakan tersebut membuat harga ikan nasional menjadi layak. Menurut dia, semenjak diterapkan kini harga ikan naik sekira 20-30 persen dibanding harga sebelumnya.
"Saya dapat berita bagus, kawan eksportir (ungkapkan pengiriman) tuna kaleng ke Dubai naik 20-30 persen, yang untung pengusaha. Saya senang ciptakan iklim seperti ini, policy jadi multiplier efek, mengosong pasar dunia sehingga harga ikan naik tinggi," ujar Susi di Jakarta, Senin (17/2/2015).
Meski demikian, Susi menjelaskan masih terdapat sejumlah pekerjaan yang mesti dikejar. Salah satunya mengenai pembebasan biaya ekpor sebesar 22 persen seperti halnya Filipina.
Sehingga, dia pun menghimbau kepada kementerian terkait meliputi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), agar mulai melakukan langkah advokasi atas pembebasan biaya tersebut.
"Kita desak departemen perdagangan dan departemen luar negeri untuk advokasi negara dapat fasilitas GSP Plus seperti Filipina. Tidak dapat impor tarif sehingga selisih harga 22 persen," jelas dia.
Susi meyakini, dengan cara tersebut maka para pengusaha berpotensi mendapatkan penghasilan yang berlipat. "Kalau dapat pengusaha Indonesia Cakalang Tuna lebih gembira dapat insentif 22 persen," pungkas dia.
(mrt)
http://economy.okezone.com/read/2015/02/17/320/1107057/ekspor-tuna-kaleng-ke-dubai-naik-30
https://img.okezone.com//content/2015/02/17/320/1107057/ekspor-tuna-kaleng-ke-dubai-naik-30-HV2426Tkkq.jpg
JAKARTA - Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) guna mendorong sektor kelautan dan perikanan dinilai dapat membuat harga ikan nasional mengalami kenaikan.
Susi mengungkapkan, kebijakan tersebut membuat harga ikan nasional menjadi layak. Menurut dia, semenjak diterapkan kini harga ikan naik sekira 20-30 persen dibanding harga sebelumnya.
"Saya dapat berita bagus, kawan eksportir (ungkapkan pengiriman) tuna kaleng ke Dubai naik 20-30 persen, yang untung pengusaha. Saya senang ciptakan iklim seperti ini, policy jadi multiplier efek, mengosong pasar dunia sehingga harga ikan naik tinggi," ujar Susi di Jakarta, Senin (17/2/2015).
Meski demikian, Susi menjelaskan masih terdapat sejumlah pekerjaan yang mesti dikejar. Salah satunya mengenai pembebasan biaya ekpor sebesar 22 persen seperti halnya Filipina.
Sehingga, dia pun menghimbau kepada kementerian terkait meliputi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), agar mulai melakukan langkah advokasi atas pembebasan biaya tersebut.
"Kita desak departemen perdagangan dan departemen luar negeri untuk advokasi negara dapat fasilitas GSP Plus seperti Filipina. Tidak dapat impor tarif sehingga selisih harga 22 persen," jelas dia.
Susi meyakini, dengan cara tersebut maka para pengusaha berpotensi mendapatkan penghasilan yang berlipat. "Kalau dapat pengusaha Indonesia Cakalang Tuna lebih gembira dapat insentif 22 persen," pungkas dia.
(mrt)