sucyresky
21st February 2015, 09:31 AM
https://img.okezone.com//content/2015/02/20/457/1108507/merger-bank-syariah-lebih-realistis-ketimbang-bumn-rpJ7niAUTy.jpg
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai wacana merger antara tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukanlah untuk mengejar aset yang besar. Penggabungan perbankan ini dilakukan untuk memperkuat struktur modal perbankan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, bila fokus merger memiliki prioritas meningkatkan modal bank syariah plat merah tersebut.
"Yang penting bank sehat dulu. Modal besar, bisa BUKU III atau IV. Bisa lakukan Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Lakupandai), branchless banking, agar penetrasi ke dalam masyarakat bagus, bisa saingi Malaysia," ungkap dia di Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Muliaman berpendapat, bila pihaknya tengah melakukan pembahasan mengenai wacana merger tersebut kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun Bank Indonesia (BI).
"Merger tiga bank syariah saat ini sedang dilakukan pembicaraan. Lebih bagus cerita background-nya, perlu bank syariah kuat secara modal lebih besar sehingga banyak yang bisa dilakukan, tidak kecil," imbuh dia.
Menurutnya, rencana merger ini dapat membuka peluang bagi perbankan untuk berkontribusi dalam pembiayaan proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah. Sehingga, kekhawatiran akan terjadi kekurangan perbankan syariah, tidak akan terjadi.
"Tidak takut dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), kan jadi satu bank, kan bank swasta syariah masih ada. Target tahun ini mestinya siap, tapi kita liat lagi. Itu semua milik BUMN bicarakan dengan pihak terkait," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/02/20/457/1108507/merger-bank-syariah-lebih-realistis-ketimbang-bumn)
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai wacana merger antara tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukanlah untuk mengejar aset yang besar. Penggabungan perbankan ini dilakukan untuk memperkuat struktur modal perbankan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, bila fokus merger memiliki prioritas meningkatkan modal bank syariah plat merah tersebut.
"Yang penting bank sehat dulu. Modal besar, bisa BUKU III atau IV. Bisa lakukan Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Lakupandai), branchless banking, agar penetrasi ke dalam masyarakat bagus, bisa saingi Malaysia," ungkap dia di Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Muliaman berpendapat, bila pihaknya tengah melakukan pembahasan mengenai wacana merger tersebut kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun Bank Indonesia (BI).
"Merger tiga bank syariah saat ini sedang dilakukan pembicaraan. Lebih bagus cerita background-nya, perlu bank syariah kuat secara modal lebih besar sehingga banyak yang bisa dilakukan, tidak kecil," imbuh dia.
Menurutnya, rencana merger ini dapat membuka peluang bagi perbankan untuk berkontribusi dalam pembiayaan proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah. Sehingga, kekhawatiran akan terjadi kekurangan perbankan syariah, tidak akan terjadi.
"Tidak takut dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), kan jadi satu bank, kan bank swasta syariah masih ada. Target tahun ini mestinya siap, tapi kita liat lagi. Itu semua milik BUMN bicarakan dengan pihak terkait," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/02/20/457/1108507/merger-bank-syariah-lebih-realistis-ketimbang-bumn)