nonasakamoto
22nd February 2015, 09:56 AM
Tata Ruang Bisa Berubah Menjadi Tata Uang
http://economy.okezone.com/read/2015/02/21/470/1108673/tata-ruang-bisa-berubah-menjadi-tata-uang
https://img.okezone.com//content/2015/02/21/470/1108673/tata-ruang-bisa-berubah-menjadi-tata-uang-cjYiHvqJSc.jpg
JAKARTA – Transportasi dan tata ruang di suatu kota ibarat satu mata uang yang mempunyai dua sisi. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Susantono menyebut, dua sisi ini harus dijaga baik untuk membangun Kota Jakarta.
"Kalau transportasi enggak beres, kota itu jadi enggak beres. Sama dengan sebaliknya. Jadi harus dibenahi, makanya seperti dua sisi mata uang," ucap Bambang saat diskusi Ayo Membangun Jakarta, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (21/2/2015).
Bambang pun mengakui saat ini tata ruang menjadi “tata uang” yang artinya dapat mengubah struktur pembangunan yang sebagaimana diperuntukkan. "Yang punya uang itu bisa mengubah peruntukan pembangunan. Contohnya di Condet untuk cagar budaya, tetapi kenyatannya berbeda," tegasnya.
Di sisi lain, lanjut Bambang, dalam pemaparan tata ruang ketika diimplementasikan ke lapangan, namun hal tersebut sangat berbeda sehingga menimbulkan permasalahan.
"Itu bisa amburadul traffic-nya kalau tidak sesuai peruntukannya," tukasnya.
(wdi)
http://economy.okezone.com/read/2015/02/21/470/1108673/tata-ruang-bisa-berubah-menjadi-tata-uang
https://img.okezone.com//content/2015/02/21/470/1108673/tata-ruang-bisa-berubah-menjadi-tata-uang-cjYiHvqJSc.jpg
JAKARTA – Transportasi dan tata ruang di suatu kota ibarat satu mata uang yang mempunyai dua sisi. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Susantono menyebut, dua sisi ini harus dijaga baik untuk membangun Kota Jakarta.
"Kalau transportasi enggak beres, kota itu jadi enggak beres. Sama dengan sebaliknya. Jadi harus dibenahi, makanya seperti dua sisi mata uang," ucap Bambang saat diskusi Ayo Membangun Jakarta, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (21/2/2015).
Bambang pun mengakui saat ini tata ruang menjadi “tata uang” yang artinya dapat mengubah struktur pembangunan yang sebagaimana diperuntukkan. "Yang punya uang itu bisa mengubah peruntukan pembangunan. Contohnya di Condet untuk cagar budaya, tetapi kenyatannya berbeda," tegasnya.
Di sisi lain, lanjut Bambang, dalam pemaparan tata ruang ketika diimplementasikan ke lapangan, namun hal tersebut sangat berbeda sehingga menimbulkan permasalahan.
"Itu bisa amburadul traffic-nya kalau tidak sesuai peruntukannya," tukasnya.
(wdi)