Merdeka.com - Sebanyak 66 kepala keluarga korban longsor di Desa Blimbing Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, dipastikan akan berlama-lama di pengungsian. Sebab lokasi yang rencananya dijadikan relokasi di Perkebunan Secang Sukosewu masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan.

Selama penantian panjang tersebut Kepolisian Polres Kediri Kota siap memberikan jaminan keamanan baik rumah maupun barang-barang milik pengungsi selama ditinggalkan. Pantauan dari merdeka.com setelah seminggu berada di tempat pengungsian para korban tanah longsor banyak yang pulang.

Selain was-was atas keamanan rumah yang ditinggalkan, warga juga memasuki masa panen jagung yang ditinggalkan sejak mereka mengungsi di SDN Blimbing 1.

Jaminan keamanan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko saat memberikan bantuan barang kebutuhan untuk para pengungsi. Penyerahan bantuan tersebut diberikan bersama jajaran TNI dari Kodim 0809 Kediri.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap keamanan rumah dan barang-barang yang ditinggalkan selama dalam masa pengungsian. Kami akan menjaganya dan menjamin keamanannya. Jadi tolonglah tetap kembali di pengungsian," terang Bambang Widjanarko Baiin pada merdeka.com, Kamis (5/3).

Untuk diketahui sebanyak 66 kepala keluarga di Dusun Juron dan Jeti Desa Blimbing mengungsi ke gedung SDN Blimbing 1 setelah tanah longsor kembali mengancam rumah mereka. Retakan tanah di lereng Gunung Wilis
yang mereka huni kini semakin lebar dan dapat runtuh sewaktu-waktu.

Pemerintah Kabupaten Kediri berniat merelokasi para korban ke lahan milik perhutani yang tidak jauh dari lokasi pengungsian. Tetapi sampai saat ini pemerintah baru melakukan negosiasi dengan pemilik lahan. Sedangkan rencana relokasi sendiri ditargetkan selesai selama tiga bulan ke depan.


http://www.merdeka.com/peristiwa/belum-ada-kepastian-relokasi-polisi-jamin-keamanan-korban-longsor.html