sucyresky
7th March 2015, 08:14 AM
https://img.okezone.com//content/2015/03/06/20/1114909/bambang-beberkan-alasan-pengenaan-pajak-jalan-tol-VZgx3f4gub.jpg
JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, tengah mengkaji penerapan waktu yang tepat untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen jalan tol. Hal ini pun merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kemarin pas sidang kabinet, Presiden beri arahan kepada kita, pada intinya enggak keberatan, tapi tolong timingnya diperhatikan, karena ada faktor inflasi," ucap Bambang di Kantornya, Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Bambang menambahkan, selain itu pada tahun ini pun akan ada kenaikan tarif tol. Namun, kenaikan tersebut tidak serentak karena ruas tolnya berbeda-beda. "Kan ada Jagorawi, Cipularang, Tol Sedyatmo kalau bisa serentak, supaya enggak lucu, kena PPNnya beda-beda waktunya," imbuhnya.
Menurut Bambang, waktu yang tepat untuk pengenaan PPN 10 persen jalan tol ini memang pada 1 April karena inflasinya sedang rendah. "Inflasinya April, itu masa rendah, karena masa panen, apakah ada kenaikan tarif lain. Itu sudah confirm. Presiden minta timing yang pas karena akan menyumbang kontribusi dengan penerimaan," imbuhnya.
Diakui Bambang, penerapan PPN 10 persen untuk jalan tol merupakan kebijakan yang sempat tertunda. Pasalnya, kebijakan ini akan dilaksanakan pada 1990-an, tetapi karena belum berkembang, baru dilakukan tahun ini.
"Yang paling gampang kalau liputan Istana Bogor, lebih enak lewat Tol Jagorawi, dibandingkan Parung lebih mulus, karena pengusaha jalan tol terbatas. Bukan batalkan, sampai waktu enggak ditentukan. Artinya suatu saat bisnis berkembang investor banyak, wajar dong PPN dikenakan," tukasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/03/06/20/1114909/bambang-beberkan-alasan-pengenaan-pajak-jalan-tol)
JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan, tengah mengkaji penerapan waktu yang tepat untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen jalan tol. Hal ini pun merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kemarin pas sidang kabinet, Presiden beri arahan kepada kita, pada intinya enggak keberatan, tapi tolong timingnya diperhatikan, karena ada faktor inflasi," ucap Bambang di Kantornya, Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Bambang menambahkan, selain itu pada tahun ini pun akan ada kenaikan tarif tol. Namun, kenaikan tersebut tidak serentak karena ruas tolnya berbeda-beda. "Kan ada Jagorawi, Cipularang, Tol Sedyatmo kalau bisa serentak, supaya enggak lucu, kena PPNnya beda-beda waktunya," imbuhnya.
Menurut Bambang, waktu yang tepat untuk pengenaan PPN 10 persen jalan tol ini memang pada 1 April karena inflasinya sedang rendah. "Inflasinya April, itu masa rendah, karena masa panen, apakah ada kenaikan tarif lain. Itu sudah confirm. Presiden minta timing yang pas karena akan menyumbang kontribusi dengan penerimaan," imbuhnya.
Diakui Bambang, penerapan PPN 10 persen untuk jalan tol merupakan kebijakan yang sempat tertunda. Pasalnya, kebijakan ini akan dilaksanakan pada 1990-an, tetapi karena belum berkembang, baru dilakukan tahun ini.
"Yang paling gampang kalau liputan Istana Bogor, lebih enak lewat Tol Jagorawi, dibandingkan Parung lebih mulus, karena pengusaha jalan tol terbatas. Bukan batalkan, sampai waktu enggak ditentukan. Artinya suatu saat bisnis berkembang investor banyak, wajar dong PPN dikenakan," tukasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/03/06/20/1114909/bambang-beberkan-alasan-pengenaan-pajak-jalan-tol)