sucyresky
10th March 2015, 09:11 AM
https://img.okezone.com//content/2015/03/10/278/1116203/pasar-saham-ri-masih-dipenuhi-aksi-profit-taking-QddFIbxxLO.jpg
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada kisaran level area support 5.410 dengan ressistance 5.470.Laju IHSG masih bergerak secara konsolidasi.
Analis PT Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf, mengatakan bahwa kondisi indeks yang telah over board ditambah belum adanya sentimen baru di pasar menyebabkan aksi profit taking semakin berlanjut.
"Selain itu isu kenaikan suku bunga The Fed yang mulai muncul kembali, menyusul data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih bagus dari perkiraan, dengan tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 5,6 ke 5,5 persen," ujar Alwi kepada Okezone di Jakarta, Selasa (10/3/2015).
"Semakin menegaskan bahwa Bank Central AS The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga tahun ini. Beberapa pengamat dunia melihat The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang," tambah dia.
Lebih lanjut Alwi menjelaskan, kabar kenaikan suku bunga The Fed tersebut telah memberikan sentimen negatif bagi bursa-bursa saham, termasuk bursa saham Asia.
"Aksi profit taking masih berlanjut para investor sepertinya menanti data ekonomi perdagangan Indonesia, serta keputusan kenaikan BI Rate melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) sembari menanti perkembangan baru di pasar," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/03/10/278/1116203/pasar-saham-ri-masih-dipenuhi-aksi-profit-taking)
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada kisaran level area support 5.410 dengan ressistance 5.470.Laju IHSG masih bergerak secara konsolidasi.
Analis PT Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf, mengatakan bahwa kondisi indeks yang telah over board ditambah belum adanya sentimen baru di pasar menyebabkan aksi profit taking semakin berlanjut.
"Selain itu isu kenaikan suku bunga The Fed yang mulai muncul kembali, menyusul data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih bagus dari perkiraan, dengan tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 5,6 ke 5,5 persen," ujar Alwi kepada Okezone di Jakarta, Selasa (10/3/2015).
"Semakin menegaskan bahwa Bank Central AS The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga tahun ini. Beberapa pengamat dunia melihat The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang," tambah dia.
Lebih lanjut Alwi menjelaskan, kabar kenaikan suku bunga The Fed tersebut telah memberikan sentimen negatif bagi bursa-bursa saham, termasuk bursa saham Asia.
"Aksi profit taking masih berlanjut para investor sepertinya menanti data ekonomi perdagangan Indonesia, serta keputusan kenaikan BI Rate melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) sembari menanti perkembangan baru di pasar," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/03/10/278/1116203/pasar-saham-ri-masih-dipenuhi-aksi-profit-taking)