Tribunnews.com, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, belum menentukan sikap tentang pengelolaan goa penuh bebatuan unik yang ditemukan warga di Dusun Rojing, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar.

Pasalnya, pemkab belum mengetahui langsung struktur goa dan jenis bebatuan yang ada di dalamnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Pemkab Pamekasan Muhammad menuturkan, untuk mengetahui struktur goa dan jenis batuan di dalam goa itu, pihaknya masih membutuhkan penelitian. Untuk melakukan penelitian, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Pamekasan.

"Jika Balibangda sudah tahu, maka akan kita kaji lagi apakah bisa dikembangkan menjadi obyek wisata atau tidak," ujar Muhammad, Selasa (10/3/2015).

Lebih lanjut Muhammad menambahkan, pemilik tanah, Sati (40), mengaku tidak keberatan jika goa tersebut dijadikan tempat wisata. Asalkan ada kompensasi bagi dirinya.

Muhammad sendiri mengaku tidak tahu bahwa di lokasi penemuan goa sudah ramai dikunjungi warga. Bahkan, sampai ada penarikan uang kepada warga yang hendak masuk ke goa.

Namun, selama warga tidak protes dan tidak dirugikan oleh pungutan uang, maka hal itu masih bisa ditoleransi.

Sebelumnya diberitakan, warga penggali sumur di tanah milik Sati menemukan goa yang berisi bebatuan unik. Diklaim batu-batu tersebut berjenis marmer dan akik junjung drajat. Namun pemilik dan penggali sumur enggan untuk mengambil batu-batu tersebut dengan alasan takut merusak struktur goa.


http://www.tribunnews.com/regional/2015/03/11/goa-beratap-bebatuan-unik-di-pamekasan-akan-jadi-objek-wisata