sucyresky
22nd March 2015, 03:43 PM
https://img.okezone.com//content/2015/03/20/320/1121598/pemilihan-pejabat-bumn-rawan-politik-serikat-pekerja-ancam-demo-2fDlXZm7vM.jpg
JAKARTA - Adanya kepentingan politik pada jajaran direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat gerah Federasi Serikat Pekerja BUMN.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Puyuono mengatakan pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan serikat-serikat kerja BUMN yang lain.
"Kita akan konsolidasi, kalau ada kesalahan di BUMN kan yang mendapatkan akibat pekerjanya, mereka (direksi) bukan pekerja BUMN," ungkapnya kepada Okezone belum lama ini.
Pihaknya mengaku akan melakukan pertemuan besar jika pemerintah masih melakukan sistem 'titip' pada jajaran direksi BUMN.
"Kalau masih ada droping tanpa ada fit and proper tidak jelas, kita akan melakukan slow down perlawanan dari dalam, Kita adakan pertemuan besar pimpinan serikat pekerja BUMN kita minta mereka menolak adanya direksi baru dan komisaris baru yang notabene kompetensinya tidak ada," tegasnya.
Pihaknya akan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo yang berisikan hasil dari pertemuan besar tersebut. Bahkan pihaknya tak segan untuk melakukan demo dan melaporkan ke KPK jika menemukan tindak korupsi.
"Hasil pertemuan kita akan kirimkan surat agar Jokowi perhatikan proses penempatan BUMN, kita sebagai pekerja BUMN akan mengevaluasi terhadap komsisaris dan direksi yang ditempatkan oleh orang-orang sekitar Jokowi, kalau memang diperlukan kita demo, kita laporkan KPK," tukasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/03/20/320/1121598/pemilihan-pejabat-bumn-rawan-politik-serikat-pekerja-ancam-demo)
JAKARTA - Adanya kepentingan politik pada jajaran direksi dan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat gerah Federasi Serikat Pekerja BUMN.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Puyuono mengatakan pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan serikat-serikat kerja BUMN yang lain.
"Kita akan konsolidasi, kalau ada kesalahan di BUMN kan yang mendapatkan akibat pekerjanya, mereka (direksi) bukan pekerja BUMN," ungkapnya kepada Okezone belum lama ini.
Pihaknya mengaku akan melakukan pertemuan besar jika pemerintah masih melakukan sistem 'titip' pada jajaran direksi BUMN.
"Kalau masih ada droping tanpa ada fit and proper tidak jelas, kita akan melakukan slow down perlawanan dari dalam, Kita adakan pertemuan besar pimpinan serikat pekerja BUMN kita minta mereka menolak adanya direksi baru dan komisaris baru yang notabene kompetensinya tidak ada," tegasnya.
Pihaknya akan mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo yang berisikan hasil dari pertemuan besar tersebut. Bahkan pihaknya tak segan untuk melakukan demo dan melaporkan ke KPK jika menemukan tindak korupsi.
"Hasil pertemuan kita akan kirimkan surat agar Jokowi perhatikan proses penempatan BUMN, kita sebagai pekerja BUMN akan mengevaluasi terhadap komsisaris dan direksi yang ditempatkan oleh orang-orang sekitar Jokowi, kalau memang diperlukan kita demo, kita laporkan KPK," tukasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/03/20/320/1121598/pemilihan-pejabat-bumn-rawan-politik-serikat-pekerja-ancam-demo)