boedakreggae229
13th April 2015, 08:11 AM
Masa Menopause, Risiko Jantung Koroner pada Perempuan Lebih Besar
Kondisi kesehatan jantung.
Kondisi kesehatan jantung.
Jakarta - Hormon estrogen yang dimiliki perempuan sebetulnya bisa melindungi mereka dari bahaya penyakit jantung koroner. Namun ketika perempuan sudah memasuki masa menopause, risiko terkena penyakit ini menjadi besar, bahkan lebih mematikan ketimbang laki-laki.
"Bila sudah terkena jantung koroner, risiko kematian pada perempuan bisa lebih besar. Karena umumnya gejala yang timbul sulit terdeteksi dan sering tidak disadari," kata dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Anna Ulfah Rahajoe dalam pertemuan ilmiah tahunan "Annual Scientific Meeting of Indonesian Hearth Association (Asmiha) ke-24", di Jakarta, Jumat (10/4).
Bila pada laki-laki gejala yang bisa dikenali seperti nyeri dada, sementara pada perempuan gejalanya justru tidak spesifik dan sering dianggap sebagai keluhan fisik biasa.
"Pada perempuan, gejala penyakit jantung koroner itu antara lain sering merasa capek, mual, dan sering keringatan. Banyak yang mengira itu hanya masuk angin biasa, sampai akhirnya serangan jantung itu datang," kata Anna.
Selain itu, pembuluh darah koroner pada perempuan juga lebih kecil, sehingga menjadi lebih sulit dideteksi. Karena itu, Anna mengingatkan kepada setiap perempuan agar selalu menerapkan gaya hidup sehat, sehingga bisa terhindar dari pembunuh nomor satu di dunia tersebut.
"Walau pun jantung koroner lebih banyak menyerang saat menopause, tapi bukan berarti sebelum masa itu
perempuan benar-benar bebas dari jantung koroner. Bila gaya hidupnya tidak sehat seperti merokok, malas olahraga, atau kolesterol tinggi, jantung koroner juga bisa datang lebih cepat," ujarnya.\
klik > http://www.acemaxs.biz.id/2015/03/obat-penyakit-jantung-koroner.html
Kondisi kesehatan jantung.
Kondisi kesehatan jantung.
Jakarta - Hormon estrogen yang dimiliki perempuan sebetulnya bisa melindungi mereka dari bahaya penyakit jantung koroner. Namun ketika perempuan sudah memasuki masa menopause, risiko terkena penyakit ini menjadi besar, bahkan lebih mematikan ketimbang laki-laki.
"Bila sudah terkena jantung koroner, risiko kematian pada perempuan bisa lebih besar. Karena umumnya gejala yang timbul sulit terdeteksi dan sering tidak disadari," kata dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Anna Ulfah Rahajoe dalam pertemuan ilmiah tahunan "Annual Scientific Meeting of Indonesian Hearth Association (Asmiha) ke-24", di Jakarta, Jumat (10/4).
Bila pada laki-laki gejala yang bisa dikenali seperti nyeri dada, sementara pada perempuan gejalanya justru tidak spesifik dan sering dianggap sebagai keluhan fisik biasa.
"Pada perempuan, gejala penyakit jantung koroner itu antara lain sering merasa capek, mual, dan sering keringatan. Banyak yang mengira itu hanya masuk angin biasa, sampai akhirnya serangan jantung itu datang," kata Anna.
Selain itu, pembuluh darah koroner pada perempuan juga lebih kecil, sehingga menjadi lebih sulit dideteksi. Karena itu, Anna mengingatkan kepada setiap perempuan agar selalu menerapkan gaya hidup sehat, sehingga bisa terhindar dari pembunuh nomor satu di dunia tersebut.
"Walau pun jantung koroner lebih banyak menyerang saat menopause, tapi bukan berarti sebelum masa itu
perempuan benar-benar bebas dari jantung koroner. Bila gaya hidupnya tidak sehat seperti merokok, malas olahraga, atau kolesterol tinggi, jantung koroner juga bisa datang lebih cepat," ujarnya.\
klik > http://www.acemaxs.biz.id/2015/03/obat-penyakit-jantung-koroner.html