sucyresky
16th April 2015, 08:25 AM
https://img.okezone.com//content/2015/04/15/19/1134854/newmont-freeport-tak-hadiri-pertemuan-dengan-jokowi-GMXDc5BBUj.jpg
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja bertemu dengan puluhan pengusaha pertambangan. Namun, dari para pengusaha tambang ini, perwakilan dari Freeport dan Newmont tidak hadir.
Menko Koordinator Maritim Indroyono Soesilo mengungkapkan, para pengusaha pertambangan ini sepakat untuk meningkatkan nilai tambah dan mendirikan smelter. Menurut Indroyono, para pengusaha pertambangan ini siap membangun smelter, baik sendiri maupun kerjasama dengan perusahaan lain.
"Kendala ada dan akan diselesaikan. Newmont dan Freeport tidak ada di sana tadi. Tapi 20 pengusaha tambang itu saya kira sudah bisa dibuat rujukan," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pengusaha tersebut diundang oleh Presiden untuk menyampaikan keluhan. "Terus masukan saran dari mereka apa-apa yang menjadi hambatan dan ini bisa mengubah hambatan itu. Sehingga industri tambang bisa berjalan dengan cepat," katanya.
Saleh mencontohkan, permasalahan yang sering dihadapi adalah perizinan, tumpah tindih, sulitnya mendapatkan akses perbankan hingga pertentangan warga sekitar. "Meskipun ada beberapa yang mungkin ada kesulitan, sehingga kalau boleh minta izin untuk ekspor ore. Ada juga yang bilang jangan," paparnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut para pengusaha pertambangan ada yang meminta diperbolehkan ekspor ore (bahan mentah) tambang. Namun, keinginan tersebut terbentur undang-undang Minerba.
"Tapi kan ada yang bilang jangan, karena sudah investasi. Itu kita tampung dan nanti dirapatkan kembali antar kementerian teknis. Presiden minta para menteri untuk mempercepat hambatan-hambatan tadi," paparnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/04/15/19/1134854/newmont-freeport-tak-hadiri-pertemuan-dengan-jokowi)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja bertemu dengan puluhan pengusaha pertambangan. Namun, dari para pengusaha tambang ini, perwakilan dari Freeport dan Newmont tidak hadir.
Menko Koordinator Maritim Indroyono Soesilo mengungkapkan, para pengusaha pertambangan ini sepakat untuk meningkatkan nilai tambah dan mendirikan smelter. Menurut Indroyono, para pengusaha pertambangan ini siap membangun smelter, baik sendiri maupun kerjasama dengan perusahaan lain.
"Kendala ada dan akan diselesaikan. Newmont dan Freeport tidak ada di sana tadi. Tapi 20 pengusaha tambang itu saya kira sudah bisa dibuat rujukan," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pengusaha tersebut diundang oleh Presiden untuk menyampaikan keluhan. "Terus masukan saran dari mereka apa-apa yang menjadi hambatan dan ini bisa mengubah hambatan itu. Sehingga industri tambang bisa berjalan dengan cepat," katanya.
Saleh mencontohkan, permasalahan yang sering dihadapi adalah perizinan, tumpah tindih, sulitnya mendapatkan akses perbankan hingga pertentangan warga sekitar. "Meskipun ada beberapa yang mungkin ada kesulitan, sehingga kalau boleh minta izin untuk ekspor ore. Ada juga yang bilang jangan," paparnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut para pengusaha pertambangan ada yang meminta diperbolehkan ekspor ore (bahan mentah) tambang. Namun, keinginan tersebut terbentur undang-undang Minerba.
"Tapi kan ada yang bilang jangan, karena sudah investasi. Itu kita tampung dan nanti dirapatkan kembali antar kementerian teknis. Presiden minta para menteri untuk mempercepat hambatan-hambatan tadi," paparnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/04/15/19/1134854/newmont-freeport-tak-hadiri-pertemuan-dengan-jokowi)