sucyresky
19th April 2015, 08:04 AM
https://img.okezone.com//content/2015/04/18/20/1136389/pemkab-malang-targetkan-kemiskinan-turun-menjadi-8-ovqluUCmRg.jpg
MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada akhir tahun ini menargetkan angka kemiskinan di daerah itu turun menjadi 8 persen dari 9,08 persen pada akhir 2014.
"Sebenarnya angka kemiskinan 9,08 persen ini sudah cukup bagus karena masih di bawah angka nasional yang mencapai 10 persen. Namun, kami bertekad untuk menurunkannya lagi menjadi 8 persen dari jumlah penduduk sekitar 3 juta jiwa pada akhir tahun ini," kata Bupati Malang, Rendra Kresna, di Malang, Sabtu (18/4/2015).
Untuk menurunkan angka kemiskinan dari 9,08 persen menjadi 8 persen pada akhir tahun 2015 itu, kata Rendra, di antaranya dengan memberdayakan dan memaksimalkan keberadaan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang dikawal oleh Damandiri yang diketuai Prof Haryono Suyono tersebut.
"Melalui Posdaya ada pemberdayaan kepada masyarakat yang didukung oleh Perguruan Tinggi (PT) maupun instansi swasta, bahkan masyarakat diberikan pelatihan maupun akses modal kerja (usaha), bahkan melalui Posdaya tersebut, Pemkab Malang terus bertekad mengubah warna merah (masyarakat miskin) menuju warna kuning (sejahtera)," katanya.
Selain itu, lanjutnya, tekad untuk terus membumikan Posdaya di Kabupaten Malang, baik berbasis masjid maupun non-masjid guna memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menarik perhatian berbagai kalangan serta termotivasi kebersamaan dengan masyarakat.
"Kami berharap, dengan adanya Posdaya, baik yang berbasis di masjid, pemerintahan maupun instansi dan masyarakat umum serta akademisi ini, mahasiswa dan relawan Posdaya dari beberapa institusi dapat memberikan motivasi kepada masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan di berbagai bidang," ujarnya.
Pihaknya akan terus berkomitmen menanggulangi kemiskinan. Selain melalui program Posdaya, program lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah melibatkan kalangan kampus serta kebijakan Pemkab Malang yang memang mengarah pada pembedayaan masyarakat agar mampu meningkatkan ekonominya dan akhirnya bisa mandiri.
Baginya, perguruan tinggi memiliki peran yang strategis karena dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki seperti sumber daya manusia, perangkat kelembagaan yang mapan, serta kemampuan membuat riset dan kajian, Perguruan Tinggi mampu mengambil peran dalam pembangunan bukan hanya skala regional melainkan juga dalam skala nasional.
"Kalangan kampus bisa dilibatkan dalam upaya mengedukasi masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakatnya, seperti kuliah kerja nyata (KKN) dengan tema penintgkatan ekonomi keluarga melalui Posdaya atau program lain yang memang benar-benar bersentuhan dengan masyarakat dan pada akhirnya juga menuju pada membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat," katanya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/04/18/20/1136389/pemkab-malang-targetkan-kemiskinan-turun-menjadi-8)
MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada akhir tahun ini menargetkan angka kemiskinan di daerah itu turun menjadi 8 persen dari 9,08 persen pada akhir 2014.
"Sebenarnya angka kemiskinan 9,08 persen ini sudah cukup bagus karena masih di bawah angka nasional yang mencapai 10 persen. Namun, kami bertekad untuk menurunkannya lagi menjadi 8 persen dari jumlah penduduk sekitar 3 juta jiwa pada akhir tahun ini," kata Bupati Malang, Rendra Kresna, di Malang, Sabtu (18/4/2015).
Untuk menurunkan angka kemiskinan dari 9,08 persen menjadi 8 persen pada akhir tahun 2015 itu, kata Rendra, di antaranya dengan memberdayakan dan memaksimalkan keberadaan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang dikawal oleh Damandiri yang diketuai Prof Haryono Suyono tersebut.
"Melalui Posdaya ada pemberdayaan kepada masyarakat yang didukung oleh Perguruan Tinggi (PT) maupun instansi swasta, bahkan masyarakat diberikan pelatihan maupun akses modal kerja (usaha), bahkan melalui Posdaya tersebut, Pemkab Malang terus bertekad mengubah warna merah (masyarakat miskin) menuju warna kuning (sejahtera)," katanya.
Selain itu, lanjutnya, tekad untuk terus membumikan Posdaya di Kabupaten Malang, baik berbasis masjid maupun non-masjid guna memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menarik perhatian berbagai kalangan serta termotivasi kebersamaan dengan masyarakat.
"Kami berharap, dengan adanya Posdaya, baik yang berbasis di masjid, pemerintahan maupun instansi dan masyarakat umum serta akademisi ini, mahasiswa dan relawan Posdaya dari beberapa institusi dapat memberikan motivasi kepada masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan di berbagai bidang," ujarnya.
Pihaknya akan terus berkomitmen menanggulangi kemiskinan. Selain melalui program Posdaya, program lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah melibatkan kalangan kampus serta kebijakan Pemkab Malang yang memang mengarah pada pembedayaan masyarakat agar mampu meningkatkan ekonominya dan akhirnya bisa mandiri.
Baginya, perguruan tinggi memiliki peran yang strategis karena dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki seperti sumber daya manusia, perangkat kelembagaan yang mapan, serta kemampuan membuat riset dan kajian, Perguruan Tinggi mampu mengambil peran dalam pembangunan bukan hanya skala regional melainkan juga dalam skala nasional.
"Kalangan kampus bisa dilibatkan dalam upaya mengedukasi masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakatnya, seperti kuliah kerja nyata (KKN) dengan tema penintgkatan ekonomi keluarga melalui Posdaya atau program lain yang memang benar-benar bersentuhan dengan masyarakat dan pada akhirnya juga menuju pada membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat," katanya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/04/18/20/1136389/pemkab-malang-targetkan-kemiskinan-turun-menjadi-8)