sucyresky
21st April 2015, 08:14 AM
https://img.okezone.com//content/2015/04/20/20/1137375/jokowi-sebut-pengalaman-krismon-buat-indonesia-bangkit-lagi-edvD12sm5S.jpg
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo mengatakan, keadaan perekonomian Indonesia saat ini hampir sama dengan keadaan krisis pada tahun 1970an dan 1998. Di mana perekonomian tertekan dengan kondisi mata uang Rupiah anjlok dan harga komoditas yang meroket.
"Saat ini kita berada di situasi yang sama. Harga komoditas hancur, mata uang juga hancur. Banyak sekali hal-hal yang menyakitkan," ujar Jokowi dalam pidatonya di acara pembukaan WEF di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Jokowi menyebut, pada tahun 1970 Indonesia bisa bangkit dengan menjadi negara pengekspor minyak kelapa sawit. Bahkan Indonesia sempat menjadi negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Namun, lanjut Jokowi, setelah tahun 1990an nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mulai menurun. "Saat itu ekspor kita turun 80 persen. Kita dipaksa devaluasi mata uang kami. Kami krisis. Tapi dengan krisis banyak peluang di hadapan kita," imbuhnya.
Jokowi kembali melanjutkan, setelah krisis moneter di tahun 1998, Indonesia tetap bisa bangkit dari keterpurukan. Meskipun terseok-seok, namun Indonesia bisa kembali bangkit hingga menjadi 5 negara ekonomi terbesar di Asia. Serta menjadi negara utama di G20.
"Setelah 98 finansial Asia hancur, semua orang bertanya apakah Indonesia bisa bertahan. Hari ini hampir 20 tahun kemudian kita negara demokrasi yang sangat luar biasa. Bineka tunggal ika lebih kuat dari sebelumnya. Kita menjadi negara 5 terbesar di Asia dan negara kunci di G20. Saya katakan kita sudah menghadapi sebelumnya dan kita bisa hadapi sekali lagi," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/04/20/20/1137375/jokowi-sebut-pengalaman-krismon-buat-indonesia-bangkit-lagi)
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo mengatakan, keadaan perekonomian Indonesia saat ini hampir sama dengan keadaan krisis pada tahun 1970an dan 1998. Di mana perekonomian tertekan dengan kondisi mata uang Rupiah anjlok dan harga komoditas yang meroket.
"Saat ini kita berada di situasi yang sama. Harga komoditas hancur, mata uang juga hancur. Banyak sekali hal-hal yang menyakitkan," ujar Jokowi dalam pidatonya di acara pembukaan WEF di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Jokowi menyebut, pada tahun 1970 Indonesia bisa bangkit dengan menjadi negara pengekspor minyak kelapa sawit. Bahkan Indonesia sempat menjadi negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Namun, lanjut Jokowi, setelah tahun 1990an nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mulai menurun. "Saat itu ekspor kita turun 80 persen. Kita dipaksa devaluasi mata uang kami. Kami krisis. Tapi dengan krisis banyak peluang di hadapan kita," imbuhnya.
Jokowi kembali melanjutkan, setelah krisis moneter di tahun 1998, Indonesia tetap bisa bangkit dari keterpurukan. Meskipun terseok-seok, namun Indonesia bisa kembali bangkit hingga menjadi 5 negara ekonomi terbesar di Asia. Serta menjadi negara utama di G20.
"Setelah 98 finansial Asia hancur, semua orang bertanya apakah Indonesia bisa bertahan. Hari ini hampir 20 tahun kemudian kita negara demokrasi yang sangat luar biasa. Bineka tunggal ika lebih kuat dari sebelumnya. Kita menjadi negara 5 terbesar di Asia dan negara kunci di G20. Saya katakan kita sudah menghadapi sebelumnya dan kita bisa hadapi sekali lagi," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/04/20/20/1137375/jokowi-sebut-pengalaman-krismon-buat-indonesia-bangkit-lagi)