sucyresky
4th May 2015, 07:30 AM
https://img.okezone.com//content/2015/05/03/320/1143905/tenun-baduy-diharapkan-tembus-pasar-ekspor-kaAGvkdrQh.jpg
LEBAK - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak meningkatkan produksi tenun dan batik hasil kerajinan komunitas Suku Baduy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami berharap kualitas tenun dan batik Baduy dapat menembus pasar domestik dan mancanegara," kata Kepala Disperindag Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi saat dihubungi di Lebak, Minggu (3/5/2015).
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembinaan kerajinan yang dikembangkan masyarakat Baduy. Saat ini, kerajinan Baduy berkembang dan tumbuh sehingga dapat penggerak ekonomi di daerah itu.
Pembinaan kerajinan Baduy itu dengan meningkatkan diversifikasi produk kain tenun Baduy melalui pelatihan dan bantuan. Saat ini, jumlah perajin tenun dan batik Baduy tercatat 560 perajin.
Mereka memasarkan tenun dan batik Baduy dengan membuka gerai di kawasan Baduy juga mengikuti promosi melalui pameran-pameran pembangunan. "Kami berharap kerajinan ini bisa menopang ekonomi masyarakat Baduy," katanya.
Menurut dia, pihaknya mengoptimalkan pembinaan kepada perajin tenun dan batik Baduy karena menumbuhkan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan. Saat ini, perajin batik Baduy tumbuh di kawasan masyarakat Baduy dan perlu pembinaan serius untuk mendorong ekonomi kreatif.
Tenun dan pebatik Baduy relatif bagus dengan motif warna hitam dan biru menunjukan kecintaan alam. Karena itu, kata dia, peminat batik Baduy kini banyak dipakai pegawai negeri sipil (PNS) dan kalangan remaja.
"Kami menilai kualitas tenun dan batik Baduy tidak kalah dengan batik dari Jawa Tengah," katanya menjelaskan.
Saat ini, kata dia, perajin batik Baduy perlu ditingkatkan cara motif mewarnai, sehingga tidak didominasi warna biru dan hitam. Namun, pihaknya tetap warna asli Baduy dipertahankan, tetapi perlu dikolaborasikan dengan batik lain di Tanah Air.
"Saya yakin jika warna batik Baduy dikolaborasikan dengan batik lain dipastikan bisa memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Sementara itu, Jali, seorang perajin Baduy mengaku produk kerajinan miliknya sudah dikenal kalangan masyarakat luar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan wilayah Banten. Di samping itu juga turis asing dari berbagai negara yang mengunjungi wisata ke kawasan Baduy.
"Kami cukup terbantu adanya pembinaan itu karena kualitas kerajinan Baduy dikenal masyarakat luas," katanya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/05/03/320/1143905/tenun-baduy-diharapkan-tembus-pasar-ekspor)
LEBAK - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak meningkatkan produksi tenun dan batik hasil kerajinan komunitas Suku Baduy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami berharap kualitas tenun dan batik Baduy dapat menembus pasar domestik dan mancanegara," kata Kepala Disperindag Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi saat dihubungi di Lebak, Minggu (3/5/2015).
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembinaan kerajinan yang dikembangkan masyarakat Baduy. Saat ini, kerajinan Baduy berkembang dan tumbuh sehingga dapat penggerak ekonomi di daerah itu.
Pembinaan kerajinan Baduy itu dengan meningkatkan diversifikasi produk kain tenun Baduy melalui pelatihan dan bantuan. Saat ini, jumlah perajin tenun dan batik Baduy tercatat 560 perajin.
Mereka memasarkan tenun dan batik Baduy dengan membuka gerai di kawasan Baduy juga mengikuti promosi melalui pameran-pameran pembangunan. "Kami berharap kerajinan ini bisa menopang ekonomi masyarakat Baduy," katanya.
Menurut dia, pihaknya mengoptimalkan pembinaan kepada perajin tenun dan batik Baduy karena menumbuhkan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan. Saat ini, perajin batik Baduy tumbuh di kawasan masyarakat Baduy dan perlu pembinaan serius untuk mendorong ekonomi kreatif.
Tenun dan pebatik Baduy relatif bagus dengan motif warna hitam dan biru menunjukan kecintaan alam. Karena itu, kata dia, peminat batik Baduy kini banyak dipakai pegawai negeri sipil (PNS) dan kalangan remaja.
"Kami menilai kualitas tenun dan batik Baduy tidak kalah dengan batik dari Jawa Tengah," katanya menjelaskan.
Saat ini, kata dia, perajin batik Baduy perlu ditingkatkan cara motif mewarnai, sehingga tidak didominasi warna biru dan hitam. Namun, pihaknya tetap warna asli Baduy dipertahankan, tetapi perlu dikolaborasikan dengan batik lain di Tanah Air.
"Saya yakin jika warna batik Baduy dikolaborasikan dengan batik lain dipastikan bisa memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Sementara itu, Jali, seorang perajin Baduy mengaku produk kerajinan miliknya sudah dikenal kalangan masyarakat luar seperti Jakarta, Bandung, Bekasi dan wilayah Banten. Di samping itu juga turis asing dari berbagai negara yang mengunjungi wisata ke kawasan Baduy.
"Kami cukup terbantu adanya pembinaan itu karena kualitas kerajinan Baduy dikenal masyarakat luas," katanya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/05/03/320/1143905/tenun-baduy-diharapkan-tembus-pasar-ekspor)