sucyresky
15th May 2015, 08:17 AM
https://img.okezone.com//content/2015/05/14/320/1149691/ylki-belum-terima-aduan-terkait-beras-plastik-china-tylN1wztM0.jpg
JAKARTA - Menurut catatan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), hingga saat ini pihaknya belum menerima pengaduan dari masyarakat terkait peredaran beras palsu.
"Kalau pengaduan ke YLKI soal beras palsu itu belum ada, baik melalui SMS, telepon, email, dan segala macamnya," ujar Koordinator Pengaduan dan Hukum YLKI Sularsi saat dihubungi Okezone, Jumat (15/5/2015).
Meskipun begitu, dirinya berharap kepada pemerintah dan instansi terkait, agar mencegah masuknya beras palsu tersebut ke Indonesia.
"Karena ini sangat penting sekali. Beras itu menyangkut seluruh masyarakat. Kita kan makannya beras," imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya mengajak media dan masyarakat, untuk aktif mengawasi kinerja pemerintah dan instansi terkait dalam melakukan pengawasan peredaran produk berbahaya.
"Mungkin bisa ditanya pihak dan instansi terkait hal ini. Ini kan impor untuk beras, beras itu masuk importir umum. Jadi fungsinya ada di Kementerian Perdagangan," pungkasnya.
Sekedar informasi, saat ini sejumlah negara kembali dihebohkan oleh beras palsu asal China setelah booming pada 2012 silam. Selain meresahkan China, kini penjualan beras plastik tersebut juga sudah menjalar ke berbagai tempat di India. Beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri alias plastik.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/05/14/320/1149691/ylki-belum-terima-aduan-terkait-beras-plastik-china)
JAKARTA - Menurut catatan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), hingga saat ini pihaknya belum menerima pengaduan dari masyarakat terkait peredaran beras palsu.
"Kalau pengaduan ke YLKI soal beras palsu itu belum ada, baik melalui SMS, telepon, email, dan segala macamnya," ujar Koordinator Pengaduan dan Hukum YLKI Sularsi saat dihubungi Okezone, Jumat (15/5/2015).
Meskipun begitu, dirinya berharap kepada pemerintah dan instansi terkait, agar mencegah masuknya beras palsu tersebut ke Indonesia.
"Karena ini sangat penting sekali. Beras itu menyangkut seluruh masyarakat. Kita kan makannya beras," imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya mengajak media dan masyarakat, untuk aktif mengawasi kinerja pemerintah dan instansi terkait dalam melakukan pengawasan peredaran produk berbahaya.
"Mungkin bisa ditanya pihak dan instansi terkait hal ini. Ini kan impor untuk beras, beras itu masuk importir umum. Jadi fungsinya ada di Kementerian Perdagangan," pungkasnya.
Sekedar informasi, saat ini sejumlah negara kembali dihebohkan oleh beras palsu asal China setelah booming pada 2012 silam. Selain meresahkan China, kini penjualan beras plastik tersebut juga sudah menjalar ke berbagai tempat di India. Beras palsu tersebut terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri alias plastik.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/05/14/320/1149691/ylki-belum-terima-aduan-terkait-beras-plastik-china)