sucyresky
10th June 2015, 08:08 AM
https://img.okezone.com//content/2015/06/09/278/1162863/pelaku-pasar-berlebihan-tanggapi-krisis-yunani-RYGK68fXQb.jpg
JAKARTA - Kekhawatiran pelaku pasar yang berlebihan terhadap krisis Yunani nampaknya mempengaruhi pasar di Indonesia. Padahal, dampak krisis Yunani terhadap perekonomian Indonesia tidak begitu besar, karena transaksi ke Yunani juga tidak besar.
"Kekhawatiran ini yang mendengungkan dan menjadi phobia bagi pelaku pasar. Sebenarnya kalau dilihat biasa saja," ujar Analis Pasar Modal, Robin Setiawan, saat dihubungi Okezone, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Lebih lanjut Robin mengatakan, Indonesia tidak berhubungan banyak dengan Yunani. Berbeda dengan hubungan bilateral dengan Jepang. "Kita bisa melihat hubungan transaksi dengan Yunani tidak besar. Ini bisa meredam kekhawatiran," ucapnya.
Dengan adanya krisis utang Yunani, Robin menambahkan, maka para eksportir akan mikir dua kali untuk melakukan ekspor ke Yunani. Menurutnya, lebih baik mengirim ke China dan Amerika Serikat (AS).
"Kita harus berpikir tiga kali untuk ekspor ke Yunani. Andaikan ada dampak krisis Yunani terhadap perekonomian Indonesia, itu sangat kecil. Orang kalau sudah ikut-ikutan menjadi phobia. Sekalinya turun, turun semua. Sejak 2010 hingga sekarang, indeks domestik cukup kuat, karena biasanya ikut-ikutan market, kalau bagus mereka melakukan penjualan," jelasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/06/09/278/1162863/pelaku-pasar-berlebihan-tanggapi-krisis-yunani)
JAKARTA - Kekhawatiran pelaku pasar yang berlebihan terhadap krisis Yunani nampaknya mempengaruhi pasar di Indonesia. Padahal, dampak krisis Yunani terhadap perekonomian Indonesia tidak begitu besar, karena transaksi ke Yunani juga tidak besar.
"Kekhawatiran ini yang mendengungkan dan menjadi phobia bagi pelaku pasar. Sebenarnya kalau dilihat biasa saja," ujar Analis Pasar Modal, Robin Setiawan, saat dihubungi Okezone, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Lebih lanjut Robin mengatakan, Indonesia tidak berhubungan banyak dengan Yunani. Berbeda dengan hubungan bilateral dengan Jepang. "Kita bisa melihat hubungan transaksi dengan Yunani tidak besar. Ini bisa meredam kekhawatiran," ucapnya.
Dengan adanya krisis utang Yunani, Robin menambahkan, maka para eksportir akan mikir dua kali untuk melakukan ekspor ke Yunani. Menurutnya, lebih baik mengirim ke China dan Amerika Serikat (AS).
"Kita harus berpikir tiga kali untuk ekspor ke Yunani. Andaikan ada dampak krisis Yunani terhadap perekonomian Indonesia, itu sangat kecil. Orang kalau sudah ikut-ikutan menjadi phobia. Sekalinya turun, turun semua. Sejak 2010 hingga sekarang, indeks domestik cukup kuat, karena biasanya ikut-ikutan market, kalau bagus mereka melakukan penjualan," jelasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/06/09/278/1162863/pelaku-pasar-berlebihan-tanggapi-krisis-yunani)