sucyresky
19th June 2015, 07:33 AM
https://img.okezone.com//content/2015/06/18/457/1167727/dpk-perbankan-sumut-capai-rp177-87-triliun-3HugXpgT0z.jpg
MEDAN – Bank Indonesia (BI) mencatat total dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Sumatera Utara hingga periode April 2015 lalu mencapai Rp177,87 Triliun. Jumlah DPK itu masih didominasi oleh deposito, dengan kontribusi mencapai 46,67 persen atau sekira Rp83,1 Triliun.
Kepala Kantor BI Perwakilan IX, Sumut Aceh, Difi Ahmad Johansyah, menyebutkan bahwa masih dominannya deposito pada DPK perbankan di Sumut, didorong oleh suku bunga deposito yang masih cukup tinggi jika dibandingkan bentuk tabungan lainnya.
“Terutama pengusaha yang cenderung wait and see di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang. Apalagi marginnya kan lebih tinggi dibandingkan tabungan,”ujar Difi, Kamis (18/6/2015).
Sedangkan untuk himpunan produk tabungan, lanjut Difi, senilai Rp65,41 Triliun dengan kontribusi sekitar 36,6 persen. Sementara giro, memberikan kontribusi sebesar 16,72 persen terhadap DPK dengan total dana Rp29,36 Triliun.
“Selain dari sisi jumlah, dari sisi pertumbuhan, deposito juga yang paling tinggi. Dibandingkan tahun lalu pertumbuhannya mencapai hampir 17 persen. Kala tabungan hanya tumbuh sekira 2 persen, dan giro sekitar 15 persen,” paparnya.
Difi mengaku banyak produk yang sebenarnya dapat digunakan masyarakat untuk menyimpan dana mereka. Termasuk produk non tabungan. Namun masih rendahnya literasi produk-produk tersebut membuat serapan dananya masih minim.
“Selain tabungan juga ada reksadana, ada pasar modal, dan ada juga obligasi. Tapi memang ini masih kurang populer. Padahal imbal hasilnya cukup menjanjikan dibandingkan tabungan. Ini PR kita semua lah,” tutupnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/06/18/457/1167727/dpk-perbankan-sumut-capai-rp177-87-triliun)
MEDAN – Bank Indonesia (BI) mencatat total dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Sumatera Utara hingga periode April 2015 lalu mencapai Rp177,87 Triliun. Jumlah DPK itu masih didominasi oleh deposito, dengan kontribusi mencapai 46,67 persen atau sekira Rp83,1 Triliun.
Kepala Kantor BI Perwakilan IX, Sumut Aceh, Difi Ahmad Johansyah, menyebutkan bahwa masih dominannya deposito pada DPK perbankan di Sumut, didorong oleh suku bunga deposito yang masih cukup tinggi jika dibandingkan bentuk tabungan lainnya.
“Terutama pengusaha yang cenderung wait and see di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang. Apalagi marginnya kan lebih tinggi dibandingkan tabungan,”ujar Difi, Kamis (18/6/2015).
Sedangkan untuk himpunan produk tabungan, lanjut Difi, senilai Rp65,41 Triliun dengan kontribusi sekitar 36,6 persen. Sementara giro, memberikan kontribusi sebesar 16,72 persen terhadap DPK dengan total dana Rp29,36 Triliun.
“Selain dari sisi jumlah, dari sisi pertumbuhan, deposito juga yang paling tinggi. Dibandingkan tahun lalu pertumbuhannya mencapai hampir 17 persen. Kala tabungan hanya tumbuh sekira 2 persen, dan giro sekitar 15 persen,” paparnya.
Difi mengaku banyak produk yang sebenarnya dapat digunakan masyarakat untuk menyimpan dana mereka. Termasuk produk non tabungan. Namun masih rendahnya literasi produk-produk tersebut membuat serapan dananya masih minim.
“Selain tabungan juga ada reksadana, ada pasar modal, dan ada juga obligasi. Tapi memang ini masih kurang populer. Padahal imbal hasilnya cukup menjanjikan dibandingkan tabungan. Ini PR kita semua lah,” tutupnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/06/18/457/1167727/dpk-perbankan-sumut-capai-rp177-87-triliun)