sucyresky
24th June 2015, 08:12 AM
https://img.okezone.com//content/2015/06/23/320/1170058/pemprov-dki-harus-contoh-taksi-uber-grabtaxi-uNItOieAIr.jpg
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini dinilai masih kurang efektif dalam mengurusi transportasi umum. Bahkan kinerja Pemprov terbilang kalah dengan perusahaan yang menyediakan jasa angkutan umum secara online yang sedang marak belakangan ini.
Oleh karena itu Pengamat Transportasi Aziz Tigor menghimbau agar Pemprov DKI Jakarta bisa meniru apa yang dilakukan perusahaan seperti Uber Taxi ataupun GrabTaxi. Pasalnya, meskipun memiliki cara yang berbeda, kedua perusahaan tersebut bisa memberikan rasa aman, pelayanan yang baik, namun dengan harga yang terjangkau.
"Bayangkan saja salah satunya ada yang baru buka pintu hanya Rp6 ribu. Belum lagi promo-promonya. Sistem mereka juga bagus, membuat penumpang merasa aman. Kalau swasta bisa, kenapa Pemprov enggak bisa," tutur Aziz saat dihubungi Okezone, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Aziz memandang, munculnya fenomena pelayanan transportasi umum secara online, khususnya ojek online seperti Go-Jek dan GrabBike disebabkan selain faktor kemacetan, juga karena buruknya kualitas angkutan umum di Jakarta.
Seharusnya, tegas Aziz, Pemprov DKI Jakarta bisa berkaca dari fenomena tersebut. "Pemprov seakan tidak ada kemauan untuk memperbaiki angkutan umum ini. Buktinya swasta bisa menyediakan dengan sistem yang baik. Padahal Pemprov itu digaji besar dari APBD, malah justru lebih bobrok. Bayangkan saja bis remnya blong masih beroperasi," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/06/23/320/1170058/pemprov-dki-harus-contoh-taksi-uber-grabtaxi)
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini dinilai masih kurang efektif dalam mengurusi transportasi umum. Bahkan kinerja Pemprov terbilang kalah dengan perusahaan yang menyediakan jasa angkutan umum secara online yang sedang marak belakangan ini.
Oleh karena itu Pengamat Transportasi Aziz Tigor menghimbau agar Pemprov DKI Jakarta bisa meniru apa yang dilakukan perusahaan seperti Uber Taxi ataupun GrabTaxi. Pasalnya, meskipun memiliki cara yang berbeda, kedua perusahaan tersebut bisa memberikan rasa aman, pelayanan yang baik, namun dengan harga yang terjangkau.
"Bayangkan saja salah satunya ada yang baru buka pintu hanya Rp6 ribu. Belum lagi promo-promonya. Sistem mereka juga bagus, membuat penumpang merasa aman. Kalau swasta bisa, kenapa Pemprov enggak bisa," tutur Aziz saat dihubungi Okezone, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Aziz memandang, munculnya fenomena pelayanan transportasi umum secara online, khususnya ojek online seperti Go-Jek dan GrabBike disebabkan selain faktor kemacetan, juga karena buruknya kualitas angkutan umum di Jakarta.
Seharusnya, tegas Aziz, Pemprov DKI Jakarta bisa berkaca dari fenomena tersebut. "Pemprov seakan tidak ada kemauan untuk memperbaiki angkutan umum ini. Buktinya swasta bisa menyediakan dengan sistem yang baik. Padahal Pemprov itu digaji besar dari APBD, malah justru lebih bobrok. Bayangkan saja bis remnya blong masih beroperasi," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/06/23/320/1170058/pemprov-dki-harus-contoh-taksi-uber-grabtaxi)