sucyresky
8th July 2015, 07:26 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/07/320/1177782/jadi-driver-go-jek-mantan-supir-taksi-kantongi-rp8-juta-bulan-GMVSrH82m0.jpg
JAKARTA – Sudah bukan rahasia lagi, jika pendapatan seorang driver Go-Jek sangat menggiurkan, bahkan banyak para pekerja yang memilih berpindah profesi menjadi driver Go-Jek tersebut.
Salah satunya Ahmad Sani. Pria paruh baya ini sebelumnya berprofesi sebagai supir taksi di salah satu perusahaan taksi ternama. Karena merasa jenuh dan merasa tidak mempunyai peluang untuk berkembang, Ahmad tergiur untuk mencoba menjadi Driver Go-Jek.
"Saya jadi Go-Jek sudah sejak tiga bulan yang lalu. Selain itu lebih enak jadi Go-Jek bisa nyelip kalau lagi macet. Kalau bawa taksi ya terjebak macet. Kerjanya juga bisa semau saya," tutur Ahmad kepada Okezone, di Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Ahmad juga mengakui pendapatan dirinya sebagai Go-Jek jauh berbeda dengan pendapatan sebagai supir taksi. Sebagai Go-Jek dirinya bisa memperoleh penghasilan hingga Rp8 juta rupiah. Sementara ketika dia menjadi supir taksi pendapatannya hanya mencapai Rp3,5 juta.
"Jadi pendapatan saya dari order kurir, angkut penumpang dan barang itu bisa Rp6-7 juta per bulan. Tapi untuk Go Food berbeda lagi pemasukannya. Itu bisa dapat Rp1 juta lebih per bulan. Jadi total bisa Rp8 juta per bulan," tambahnya.
Total pemasukannya itu didapat dengan menerima rata 10 order per harinya. Dengan order dominan jasa kurir pengantaran dokumen ataupun barang. Karena menurutnya, order kurir tersebut jauh lebih menguntungkan dibanding menarik penumpang.
"Enakan kurir, jelas tujuannya. Pendapatannya juga lebih besar karena jauh-jauh tujuannya. Kalau penumpang, kadang saya suka bingung cari alamatnya, setengah mati untuk nyari alamat doang," akunya.
Sementara itu, untuk pengeluaran hariannya, diakuinya tidak terlalu besar. Dirinya hanya menyiapkan uang untuk bensin dan makan. Sementara untuk uang pulsa sudah ditanggung perusahaan sebesar Rp50 ribu.
"Jadi tidak begitu besar (pengeluaran). Belum lagi asuransi sama Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan) juga dapat. Makanya saya mau Go-Jek saja sampai tua, pekerjaannya enak sih," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/07/320/1177782/jadi-driver-go-jek-mantan-supir-taksi-kantongi-rp8-juta-bulan)
JAKARTA – Sudah bukan rahasia lagi, jika pendapatan seorang driver Go-Jek sangat menggiurkan, bahkan banyak para pekerja yang memilih berpindah profesi menjadi driver Go-Jek tersebut.
Salah satunya Ahmad Sani. Pria paruh baya ini sebelumnya berprofesi sebagai supir taksi di salah satu perusahaan taksi ternama. Karena merasa jenuh dan merasa tidak mempunyai peluang untuk berkembang, Ahmad tergiur untuk mencoba menjadi Driver Go-Jek.
"Saya jadi Go-Jek sudah sejak tiga bulan yang lalu. Selain itu lebih enak jadi Go-Jek bisa nyelip kalau lagi macet. Kalau bawa taksi ya terjebak macet. Kerjanya juga bisa semau saya," tutur Ahmad kepada Okezone, di Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Ahmad juga mengakui pendapatan dirinya sebagai Go-Jek jauh berbeda dengan pendapatan sebagai supir taksi. Sebagai Go-Jek dirinya bisa memperoleh penghasilan hingga Rp8 juta rupiah. Sementara ketika dia menjadi supir taksi pendapatannya hanya mencapai Rp3,5 juta.
"Jadi pendapatan saya dari order kurir, angkut penumpang dan barang itu bisa Rp6-7 juta per bulan. Tapi untuk Go Food berbeda lagi pemasukannya. Itu bisa dapat Rp1 juta lebih per bulan. Jadi total bisa Rp8 juta per bulan," tambahnya.
Total pemasukannya itu didapat dengan menerima rata 10 order per harinya. Dengan order dominan jasa kurir pengantaran dokumen ataupun barang. Karena menurutnya, order kurir tersebut jauh lebih menguntungkan dibanding menarik penumpang.
"Enakan kurir, jelas tujuannya. Pendapatannya juga lebih besar karena jauh-jauh tujuannya. Kalau penumpang, kadang saya suka bingung cari alamatnya, setengah mati untuk nyari alamat doang," akunya.
Sementara itu, untuk pengeluaran hariannya, diakuinya tidak terlalu besar. Dirinya hanya menyiapkan uang untuk bensin dan makan. Sementara untuk uang pulsa sudah ditanggung perusahaan sebesar Rp50 ribu.
"Jadi tidak begitu besar (pengeluaran). Belum lagi asuransi sama Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan) juga dapat. Makanya saya mau Go-Jek saja sampai tua, pekerjaannya enak sih," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/07/320/1177782/jadi-driver-go-jek-mantan-supir-taksi-kantongi-rp8-juta-bulan)