sucyresky
14th July 2015, 07:24 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/13/457/1181086/iuran-jht-bpjs-ketenagakerjaan-paling-kecil-dibanding-negara-lain-Lhzd8zUXVL.jpg
BANDUNG - Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan disebut masih rendah dibanding negara lainnya khususnya di Asia. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan ekonomi Indonesia.
Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya menyatakan, saat ini iuran JHT memang berkisar di angka 5,7 persen. Sebagai perbandingan, di Singapura mencapai 34 persen.
"Kita memang masih 5,7 persen. Di Singapura itu sampai 34 persen. Malaysia 23 persen. Jadi relatif kecil dibanding negara tersebut," kata Elvyn kepada Okezone di Bandung belum lama ini.
Meski demikian, Elvyn mengaku hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan dunia usaha dan perekonomian di suatu negara. Terlebih lagi, perekonomian di Indonesia saat ini masih mengalami perlambatan.
"Saya kira seiring dengan perbaikan ekonomi di tahun mendatang besaran iuran ini agar ditinjau kembali supaya iuran yang dikumpulkan pekerja itu memadai untuk mereka," ucap dia.
Namun, Elvyn mengaku kenaikan tersebut tergantung perkembangan perekonomian di Indonesia. Hal itu guna tidak menimbulkan polemik ke depannya dan mengakibatkan perlambatan ekonomi.
"Tergantung perekonomian. Dalam beberapa tahun ke depan sepertinya akan ada gagasan menaikkan itu," tandas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/13/457/1181086/iuran-jht-bpjs-ketenagakerjaan-paling-kecil-dibanding-negara-lain)
BANDUNG - Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan disebut masih rendah dibanding negara lainnya khususnya di Asia. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan ekonomi Indonesia.
Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya menyatakan, saat ini iuran JHT memang berkisar di angka 5,7 persen. Sebagai perbandingan, di Singapura mencapai 34 persen.
"Kita memang masih 5,7 persen. Di Singapura itu sampai 34 persen. Malaysia 23 persen. Jadi relatif kecil dibanding negara tersebut," kata Elvyn kepada Okezone di Bandung belum lama ini.
Meski demikian, Elvyn mengaku hal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan dunia usaha dan perekonomian di suatu negara. Terlebih lagi, perekonomian di Indonesia saat ini masih mengalami perlambatan.
"Saya kira seiring dengan perbaikan ekonomi di tahun mendatang besaran iuran ini agar ditinjau kembali supaya iuran yang dikumpulkan pekerja itu memadai untuk mereka," ucap dia.
Namun, Elvyn mengaku kenaikan tersebut tergantung perkembangan perekonomian di Indonesia. Hal itu guna tidak menimbulkan polemik ke depannya dan mengakibatkan perlambatan ekonomi.
"Tergantung perekonomian. Dalam beberapa tahun ke depan sepertinya akan ada gagasan menaikkan itu," tandas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/13/457/1181086/iuran-jht-bpjs-ketenagakerjaan-paling-kecil-dibanding-negara-lain)