sucyresky
15th July 2015, 07:42 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/14/457/1181672/bpjs-ketenagakerjaan-maklum-dihujani-protes-soal-jht-MvVnIev3Ma.jpg
BANDUNG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengaku maklum dengan masyarakat yang memprotes terkait aturan mengenai Jaminan Hari Tua (JHT). Sebab, masih banyak masyarakat yang dianggap belum memahami substansi dari aturan tersebut.
"Kita memahami. Sebagai penyelenggara kita kan harus siap dengan segala dinamika di lapangan, dan kita harus menjelaskan ke masyarakat," ujar Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya kepada Okezone di Bandung.
Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pihak BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, perlu bekerja keras untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat.
"Maklumlah ada yang begitu karena mungkin belum mengetahui. Ini suatu tantangan juga buat kita untuk sosialisasi ke masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan memang sempat menjadi perbincangan hangat terkait aturan JHT yang mengatakan pencairan dana JHT hanya diperbolehkan untuk pekerja usia 56 tahun atau yang sudah memasuki masa kepesertaan 10 tahun. Waktu tersebut terbilang cukup lama dan menuai banyak protes.
Namun, pihak BPJS Ketenagakerjaan mengaku, aturan tersebut bahkan lebih baik dibanding aturan sebelumnya yang tidak memperbolehkan pekerja mencairkan dana JHT nya hingga pensiun.
"Sekarang kalau kepesertaannya 10 tahun meskipun masih bekerja boleh cairkan 10 persen untuk hari tua dan 30 persen untuk membantu biaya perumahan. Ini penjelasan jadi sekali lagi saya ingin jelaskan sebenarnya substansi itu sejalan dengan UU Nomor 40 bahkan lebih baik," tukas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/14/457/1181672/bpjs-ketenagakerjaan-maklum-dihujani-protes-soal-jht)
BANDUNG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengaku maklum dengan masyarakat yang memprotes terkait aturan mengenai Jaminan Hari Tua (JHT). Sebab, masih banyak masyarakat yang dianggap belum memahami substansi dari aturan tersebut.
"Kita memahami. Sebagai penyelenggara kita kan harus siap dengan segala dinamika di lapangan, dan kita harus menjelaskan ke masyarakat," ujar Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya kepada Okezone di Bandung.
Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pihak BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, perlu bekerja keras untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat.
"Maklumlah ada yang begitu karena mungkin belum mengetahui. Ini suatu tantangan juga buat kita untuk sosialisasi ke masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan memang sempat menjadi perbincangan hangat terkait aturan JHT yang mengatakan pencairan dana JHT hanya diperbolehkan untuk pekerja usia 56 tahun atau yang sudah memasuki masa kepesertaan 10 tahun. Waktu tersebut terbilang cukup lama dan menuai banyak protes.
Namun, pihak BPJS Ketenagakerjaan mengaku, aturan tersebut bahkan lebih baik dibanding aturan sebelumnya yang tidak memperbolehkan pekerja mencairkan dana JHT nya hingga pensiun.
"Sekarang kalau kepesertaannya 10 tahun meskipun masih bekerja boleh cairkan 10 persen untuk hari tua dan 30 persen untuk membantu biaya perumahan. Ini penjelasan jadi sekali lagi saya ingin jelaskan sebenarnya substansi itu sejalan dengan UU Nomor 40 bahkan lebih baik," tukas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/14/457/1181672/bpjs-ketenagakerjaan-maklum-dihujani-protes-soal-jht)