sucyresky
17th July 2015, 07:14 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/16/320/1182779/phk-pil-pahit-jelang-lebaran-TmqErdfk9E.jpg
JAKARTA - Hari Raya Lebaran merupakan hari yang biasa digunakan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman. Lebaran cenderung memberikan banyak kegembiraan dan kebahagiaan.
Meski demikian, banyak orang yang tidak bisa menikmati kebahagiaan tersebut dengan maksimal, lantaran banyak persusahan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja atau karyawannya. PHK menjadi pil pahit bagi para karyawan, di mana hal tersebut juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Perindustrian Saleh Husin pun mengatakan akan bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah PHK massal yang melanda industri dalam negeri. Pasalnya, kini sudah berhembus kabar PHK besar-besaran yang telah disampaikan beberapa asosiasi tekstil.
Namun, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo menilai banyak konsep-konsep disampaikan pemerintah hanya sebatas wacana dan pencitraan, serta tidak menyentuh solusi yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.
Menurutnya, jika pemerintah tidak hati-hati, maka target pembangunan pasti tidak akan tercapai, akan banyak PHK, daya saing nasional yang menurun dalam menghadapi pasar bebas serta menurunnya kualitas hidup masyarakat golongan ekonomi lemah seperti usaha mikro/kecil, petani, nelayan, buruh.
Berdasarkan jajak pendapat atau polling yang dilakukan MNC Research yang dilakukan di 10 kota besar di Indonesia, Kamis (16/7/2015). Potret keprihatinan sebagian besar masyarakat dapat jelas terlihat. Sebanyak 72 persen responden khawatir dengan kenaikan harga Sembako.
Selain Sembako, sebanyak 52 persen responden juga khawatir anggota keluarganya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau bahkan dirinya sendiri ikut terkena PHK. Kekhawatiran mereka sangat beralasan, mengingat sejak awal tahun, berita PHK sudah terdengar.
Seperti ribuan PT Jabagarmindo di Pati, Jawa Tengah telah menyerah dan menyatakan bangkrut. Puluhan ribu karyawan pabrik sepatu juga kehilangan pijakan karena sepatu-sepatu yang mereka buat tidak terbeli.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/16/320/1182779/phk-pil-pahit-jelang-lebaran)
JAKARTA - Hari Raya Lebaran merupakan hari yang biasa digunakan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman. Lebaran cenderung memberikan banyak kegembiraan dan kebahagiaan.
Meski demikian, banyak orang yang tidak bisa menikmati kebahagiaan tersebut dengan maksimal, lantaran banyak persusahan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja atau karyawannya. PHK menjadi pil pahit bagi para karyawan, di mana hal tersebut juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Perindustrian Saleh Husin pun mengatakan akan bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah PHK massal yang melanda industri dalam negeri. Pasalnya, kini sudah berhembus kabar PHK besar-besaran yang telah disampaikan beberapa asosiasi tekstil.
Namun, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo menilai banyak konsep-konsep disampaikan pemerintah hanya sebatas wacana dan pencitraan, serta tidak menyentuh solusi yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.
Menurutnya, jika pemerintah tidak hati-hati, maka target pembangunan pasti tidak akan tercapai, akan banyak PHK, daya saing nasional yang menurun dalam menghadapi pasar bebas serta menurunnya kualitas hidup masyarakat golongan ekonomi lemah seperti usaha mikro/kecil, petani, nelayan, buruh.
Berdasarkan jajak pendapat atau polling yang dilakukan MNC Research yang dilakukan di 10 kota besar di Indonesia, Kamis (16/7/2015). Potret keprihatinan sebagian besar masyarakat dapat jelas terlihat. Sebanyak 72 persen responden khawatir dengan kenaikan harga Sembako.
Selain Sembako, sebanyak 52 persen responden juga khawatir anggota keluarganya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau bahkan dirinya sendiri ikut terkena PHK. Kekhawatiran mereka sangat beralasan, mengingat sejak awal tahun, berita PHK sudah terdengar.
Seperti ribuan PT Jabagarmindo di Pati, Jawa Tengah telah menyerah dan menyatakan bangkrut. Puluhan ribu karyawan pabrik sepatu juga kehilangan pijakan karena sepatu-sepatu yang mereka buat tidak terbeli.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/16/320/1182779/phk-pil-pahit-jelang-lebaran)