sucyresky
20th July 2015, 11:10 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/19/320/1183263/devisa-bali-alami-penurunan-ke-usd239-juta-7EyzhZ95gT.jpg
DENPASAR - Perolehan devisa dari perdagangan nonmigas Bali mencapai USD239,8 juta selama periode Januari-Juni 2015. Angka ini mengalami penurunan 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014 sebesar USD260,7 juta.
"Hampir semua kelompok mata dagangan nonmigas yang terdiri atas aneka barang kerajinan, hasil industri kecil dan pertanian melorot dalam perolehan devisanya awal 2015," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Bali, Made Suastika di Denpasar, Minggu (18/7/2015).
Menurutnya, penurunan tersebut akibat perkembangan perekonomian Amerika serikat (AS), salah satu negara tujuan ekspor utama daerah ini, tidak sebaik target awal, sehingga realisasi ekspornya sedikit melorot.
Selain Amerika, Australia, Singapura, Hong Kong, Australia dan negara Eropa lainnya juga mengalami hal serupa, sehingga aneka barang kerajinan bernilai seni berkurang yang bisa dikapalkan ke negeri tersebut.
Made Suastika menjelaskan, ekspor tujuan Jepang sedikit mengalami peningkatan dalam mengekspor hasil perikanan Bali, namun jumlahnya tidak terlalu besar sehingga secara keseluruhan perdagangan luar negeri nonmigas Bali sedikit berkurang dan diharapkan akan lebih baik lagi diakhir tahun ini.
Hasil industri kecil seperti pakaian jadi (garmen), misalnya, hanya mampu dikapalkan sebanyak 30,7 juta pcs bernilai USD51 juta selama enam bulan pertama 2015, berkurang jika dibandingkan periode sama 2014 mencapai USD62,4 juta.
Demikian pula sepatu, tas buatan pengrajin Pulau Dewata juga mengalami nasib yang sama termasuk aneka barang kerajinan berbahan baku plastik buatan tangan-tangan terampil wanita di Kabupaten Gianyar berkurang antara 18,22 persen.
Jadi secara keseluruhan, hasil industri kecil melorot 20 persen dari USD93,6 juta menjadi USD74,8 juta, sedangkan hasil kerajinan berkurang dari bernilai USSD117,9 juta menjadi USD100 juta selama Januari-Juni 2015.
Hanya hasil perikanan laut berupa tuna segar dan yang sudah diawetkan, kepiting, kerapu, ikan kakap yang sebagian besar untuk memenuhi permintaan konsumen di Jepang mampu mengumpulkan devisa USD67 juta selama Januari-Juni 2015 naik 32 persen dari periode sama sebelumnya hanya USD47,4 juta.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/19/320/1183263/devisa-bali-alami-penurunan-ke-usd239-juta)
DENPASAR - Perolehan devisa dari perdagangan nonmigas Bali mencapai USD239,8 juta selama periode Januari-Juni 2015. Angka ini mengalami penurunan 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014 sebesar USD260,7 juta.
"Hampir semua kelompok mata dagangan nonmigas yang terdiri atas aneka barang kerajinan, hasil industri kecil dan pertanian melorot dalam perolehan devisanya awal 2015," kata Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Bali, Made Suastika di Denpasar, Minggu (18/7/2015).
Menurutnya, penurunan tersebut akibat perkembangan perekonomian Amerika serikat (AS), salah satu negara tujuan ekspor utama daerah ini, tidak sebaik target awal, sehingga realisasi ekspornya sedikit melorot.
Selain Amerika, Australia, Singapura, Hong Kong, Australia dan negara Eropa lainnya juga mengalami hal serupa, sehingga aneka barang kerajinan bernilai seni berkurang yang bisa dikapalkan ke negeri tersebut.
Made Suastika menjelaskan, ekspor tujuan Jepang sedikit mengalami peningkatan dalam mengekspor hasil perikanan Bali, namun jumlahnya tidak terlalu besar sehingga secara keseluruhan perdagangan luar negeri nonmigas Bali sedikit berkurang dan diharapkan akan lebih baik lagi diakhir tahun ini.
Hasil industri kecil seperti pakaian jadi (garmen), misalnya, hanya mampu dikapalkan sebanyak 30,7 juta pcs bernilai USD51 juta selama enam bulan pertama 2015, berkurang jika dibandingkan periode sama 2014 mencapai USD62,4 juta.
Demikian pula sepatu, tas buatan pengrajin Pulau Dewata juga mengalami nasib yang sama termasuk aneka barang kerajinan berbahan baku plastik buatan tangan-tangan terampil wanita di Kabupaten Gianyar berkurang antara 18,22 persen.
Jadi secara keseluruhan, hasil industri kecil melorot 20 persen dari USD93,6 juta menjadi USD74,8 juta, sedangkan hasil kerajinan berkurang dari bernilai USSD117,9 juta menjadi USD100 juta selama Januari-Juni 2015.
Hanya hasil perikanan laut berupa tuna segar dan yang sudah diawetkan, kepiting, kerapu, ikan kakap yang sebagian besar untuk memenuhi permintaan konsumen di Jepang mampu mengumpulkan devisa USD67 juta selama Januari-Juni 2015 naik 32 persen dari periode sama sebelumnya hanya USD47,4 juta.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/19/320/1183263/devisa-bali-alami-penurunan-ke-usd239-juta)