sucyresky
24th July 2015, 07:54 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/23/278/1184530/strategi-bermain-saham-di-semester-ii-2015-CLfloZoqFQ.jpg
JAKARTA - Menghadapi situasi ekonomi yang penuh tantangan, dibutuhkan strategi dalam pengelolaan saham. Sebab beberapa sentimen negatif masih terus mengintai.
Director of Investment Manulife Asset Management Alvin Pattisahusiwa menyarankan, agar pelaku pasar tetap cermat dalam memilih sektor dan saham yang tepat, baik berdasarkan analisa bottom-up dan top-down untuk selalu menemukan peluang.
Dalam pengelolaan obligasi, Alvin menilai potensi upgrade peringkat utang Indonesia menjadi level investment grade oleh S&P, berpotensi menguatkan pasar obligasi.
Hal itu menjadikan berkurangnya tekanan dari sisi penerbitan obligasi di semester kedua akibat strategi penerbitan frontloading di semester pertama, serta ekspektasi melandainya inflasi pada kuartal keempat nanti.
Dengan tetap memperhatikan likuiditas dan volatilitas yang ada, jika dirasa imbal hasil obligasi berada di kisaran level support di saat risiko pelemahan lanjutan sudah berkurang, maka kami cenderung melakukan strategi overweight durasi portofolio obligasi rupiah terhadap durasi benchmark, demikian pula sebaliknya.
"Terlepas dari strategi taktis yang kami lakukan, kami tetap percaya potensi Indonesia dalam jangka panjang. Walaupun hasilnya belum terlihat secara signifikan, Indonesia saat ini berada dalam fase terus memperbaiki diri secara fundamental," jelas Alvin.
Untuk investor jangka panjang dan memiliki profil risiko yang sesuai, menurutnya, volatilitas yang terjadi malah dapat menjadi peluang.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/23/278/1184530/strategi-bermain-saham-di-semester-ii-2015)
JAKARTA - Menghadapi situasi ekonomi yang penuh tantangan, dibutuhkan strategi dalam pengelolaan saham. Sebab beberapa sentimen negatif masih terus mengintai.
Director of Investment Manulife Asset Management Alvin Pattisahusiwa menyarankan, agar pelaku pasar tetap cermat dalam memilih sektor dan saham yang tepat, baik berdasarkan analisa bottom-up dan top-down untuk selalu menemukan peluang.
Dalam pengelolaan obligasi, Alvin menilai potensi upgrade peringkat utang Indonesia menjadi level investment grade oleh S&P, berpotensi menguatkan pasar obligasi.
Hal itu menjadikan berkurangnya tekanan dari sisi penerbitan obligasi di semester kedua akibat strategi penerbitan frontloading di semester pertama, serta ekspektasi melandainya inflasi pada kuartal keempat nanti.
Dengan tetap memperhatikan likuiditas dan volatilitas yang ada, jika dirasa imbal hasil obligasi berada di kisaran level support di saat risiko pelemahan lanjutan sudah berkurang, maka kami cenderung melakukan strategi overweight durasi portofolio obligasi rupiah terhadap durasi benchmark, demikian pula sebaliknya.
"Terlepas dari strategi taktis yang kami lakukan, kami tetap percaya potensi Indonesia dalam jangka panjang. Walaupun hasilnya belum terlihat secara signifikan, Indonesia saat ini berada dalam fase terus memperbaiki diri secara fundamental," jelas Alvin.
Untuk investor jangka panjang dan memiliki profil risiko yang sesuai, menurutnya, volatilitas yang terjadi malah dapat menjadi peluang.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/23/278/1184530/strategi-bermain-saham-di-semester-ii-2015)