sucyresky
27th July 2015, 07:33 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/26/457/1185701/anak-kos-cari-kerja-sampingan-kurangi-berfoya-foya-XBJVNhhOhJ.jpg
JAKARTA - Rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang akan diberlakukan bagi golongan tarif Rumah Tangga (R)-1/TR dengan batas daya 1.300 Volt Ampere (VA) yang biasanya digunakan oleh rumah kos tentu berdampak kepada kenaikan tarif sewa kos.
Lantas, langkah apa yang harus dilakukan anak kos untuk menyiasati keuangannya di tengah kenaikan tarif kos.
Perencana Keuangan Andy Nugroho mengatakan, sebaiknya para penghuni kos mulai mengatur keuangan secara cermat. Di antaranya dengan lebih memprioritaskan kebutuhan penting dengan keinginannya.
"Kebutuhan 55 persen meliputi kebutuhan makan sehari-hari, kos, transport dan kebutuhan pendidikan penting lainnya. Disisihkan masing-masing sekira 10 persen dari pemasukan," ujar Andy kepada Okezone di Jakarta belum lama ini.
Sehingga, ego untuk mengeluarkan uang demi merealisasikan sebuah keinginan pribadi juga harus ditekan. Terutama dengan mengurangi entitas keinginan untuk berbelanja maupun hanya sekedar berfoya-foya.
"Kurangi pengeluaran hanya untuk keinginan belanja maupun konsumtif. Karena kenaikan kos-kosan itu kan tidak bisa dihindari," imbuh dia.
Selain menurunkan ego untuk berbelanja yang bukan merupakan kebutuhan skala prioritas. Sebaiknya, penghuni kos harus mulai memikirkan untuk mencari pemasukan tambahan melalui pekerjaan sampingan.
"Kalau yang sudah pekerja dan dapat penghasilan mungkin bisa berbisnis kecil-kecilan. Tetapi, kalau yang mahasiswa sebaiknya kerja sampingan tergantung minat tanpa modal besar," jelasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/26/457/1185701/anak-kos-cari-kerja-sampingan-kurangi-berfoya-foya)
JAKARTA - Rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang akan diberlakukan bagi golongan tarif Rumah Tangga (R)-1/TR dengan batas daya 1.300 Volt Ampere (VA) yang biasanya digunakan oleh rumah kos tentu berdampak kepada kenaikan tarif sewa kos.
Lantas, langkah apa yang harus dilakukan anak kos untuk menyiasati keuangannya di tengah kenaikan tarif kos.
Perencana Keuangan Andy Nugroho mengatakan, sebaiknya para penghuni kos mulai mengatur keuangan secara cermat. Di antaranya dengan lebih memprioritaskan kebutuhan penting dengan keinginannya.
"Kebutuhan 55 persen meliputi kebutuhan makan sehari-hari, kos, transport dan kebutuhan pendidikan penting lainnya. Disisihkan masing-masing sekira 10 persen dari pemasukan," ujar Andy kepada Okezone di Jakarta belum lama ini.
Sehingga, ego untuk mengeluarkan uang demi merealisasikan sebuah keinginan pribadi juga harus ditekan. Terutama dengan mengurangi entitas keinginan untuk berbelanja maupun hanya sekedar berfoya-foya.
"Kurangi pengeluaran hanya untuk keinginan belanja maupun konsumtif. Karena kenaikan kos-kosan itu kan tidak bisa dihindari," imbuh dia.
Selain menurunkan ego untuk berbelanja yang bukan merupakan kebutuhan skala prioritas. Sebaiknya, penghuni kos harus mulai memikirkan untuk mencari pemasukan tambahan melalui pekerjaan sampingan.
"Kalau yang sudah pekerja dan dapat penghasilan mungkin bisa berbisnis kecil-kecilan. Tetapi, kalau yang mahasiswa sebaiknya kerja sampingan tergantung minat tanpa modal besar," jelasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/26/457/1185701/anak-kos-cari-kerja-sampingan-kurangi-berfoya-foya)