View Full Version : Fakta Go-Jek, Mulai Tarif Ceban Hingga Deretan Polemiknya


sucyresky
31st July 2015, 07:19 AM
https://img.okezone.com//content/2015/07/30/320/1188091/fakta-go-jek-mulai-tarif-ceban-hingga-deretan-polemiknya-2CDcTWX9s9.jpg
JAKARTA - Go-Jek merupakan perusahaan pionir yang menyulap layanan jasa transportasi ojek tradisional menjadi ojek online yang profesional. Sejak pertama kali aplikasi Go-Jek diluncurkan, perusahaan milik Nadiem Makarim ini langsung booming.
Bahkan Go-Jek mampu mengubah gaya hidup masyarakat Jabodetabek, Bali, Bandung dan Surabaya, yang biasa menggunakan kendaraan pribadi beralih menggunakan Go-Jek. Namun di balik demam Go-Jek, ada beragam fakta menarik dari Go-Jek. Berikut fakta-fakta yang dirangkum oleh Okezone:

1. Bisnis unik yang lahir dari tangan anak muda berbakat

Di balik kesuksesan Go-Jek ada sentuhan tangan dingin dari Nadiem Makariem. Pria berumur 30 tahun memiliki latar belakang pendidikan yang cukup cemerlang. Nadiem merupakan lulusan dari Brown University dan Harvard University Amerika Serikat. Ilmu yang didapat dari perguruan tinggi ternama dunia tersebut berhasil diterapkan dalam bisnis yang membuat dirinya terkenal tersebut.

2. Tarif Go-Jek yang fenomenal

Pada awal aplikasi Go-Jek resmi beroperasi, tarif yang terapkan masih normal. Namun menjelang Ramadan kemarin, Go-Jek mengeluarkan promo tarif ceban alias Rp10 ribu untuk jarak 25 Km, yang diberi nama 'Ceban Menjelan Ramadan'. Dengan tarif fenomenal tersebut, pengguna ojek mendadak melonjak. Melihat sambutan antusias dari masyarakat, promo tersebut diperpanjang selama Ramadan.

Kemudian promo tersebut kembali diperpanjang hingga tanggal 17 Juli. Mendekati tanggal tersebut promo tarif ceban kembali lagi diperpanjang hingga 27 Juli. Tapi hingga saat ini tarif ceban tersebut masih saja berlaku. Masih belum jelas apa alasan perusahaan memperpanjang promo tersebut secara terus menerus.

3. Go-Jek versus ojek pangkalan

Munculnya Go-Jek dengan tarif fenomenalnya Rp10 ribu, tentu menjadi magnet yang kuat bagi masyarakat untuk mencoba menggunakan jasa Go-Jek. Namun, hal itu juga memunculkan gesekan antara driver Go-Jek dan tukang ojek tradisional di lapangan.

Tercatat, ada beberapa kejadian konflik yang berujung Driver Go-Jek yang menjadi korban. Mereka para Driver Go-Jek bukan hanya mendapatkan teror, bahkan sampai berujung pemukulan penganiayaan.

4. Perseteruan Go-Jek dengan Organda

Selain memancing konflik dengan para tukang ojek tradisional, Go-Jek juga mendapatkan serangan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda). Organda memandang aktivitas yang dilakukan Go-Jek adalah ilegal. Pasalnya Go-Jek telah melanggar undang-undang LLAJ Nomor 22/2009 tentang Angkutan Umum Orang dan Barang.

Menurut Sekretaris Organda DKI Jonggir H Sitorus, Go-Jek pada prinsipnya tidak mempunyai izin sehingga melanggar Undang-Undang Nomor 22 tentang Transportasi. Namun, hingga saat ini Go-Jek masih terkesan enggan menanggapi seluruh fakta-fakta fenomenal tersebut.

Go-Jek memang masih menjadi polemik, kendati demikian tetap menjadi dambaan bagi masyarakat kota yang jengah terhadap kemacetan kota.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/07/30/320/1188091/fakta-go-jek-mulai-tarif-ceban-hingga-deretan-polemiknya)