sucyresky
11th August 2015, 07:16 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/10/320/1193738/ini-kesalahan-kemendag-soal-kebijakan-impor-sapi-J2NbbMmJuC.jpg
JAKARTA - Harga daging sapi mengalami lonjakan drastis di berbagai daerah. Bahkan, harga daging mencapai Rp140 ribu per kilogram (kg), lebih tinggi dibandingkan harga sebelum Lebaran. Oleh karenanya, pemerintah berencana membuka kera impor sapi untuk menstabilkan harga daging.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan, langkah pemerintah membuka keran impor sapi guna mengantisipasi pergejolakan harga daging di pasaran, dinilai tidak akan serta merta menurunkan harga daging.
"Impor itu bukan sederhana. Mana bisa seenak terus membalikkan harga telapak tangan, " ujar Thomas kepada Okezone di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Thomas mengungkapkan, mekanisme impor itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Di tengah pelonjakan harga daging yang berada di pasaran. "Tidak bisa secepat itu juga, memang kita impor seperti beli belanja di supermarket. Apalagi naiknya harga ini siklus dari tahun ke tahun," katanya.
Sekedar informasi, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan surat rekomendasi izin ekspor sebanyak 50 ribu ekor dari Australia. Untuk memenuhi kebutuhan dan mengendalikan harga jual daging di dalam negeri. Adapun, harga daging sapi di pasaran melonjak belakangan ini mencapai kisaran Rp120-Rp140 ribu per kg.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/10/320/1193738/ini-kesalahan-kemendag-soal-kebijakan-impor-sapi)
JAKARTA - Harga daging sapi mengalami lonjakan drastis di berbagai daerah. Bahkan, harga daging mencapai Rp140 ribu per kilogram (kg), lebih tinggi dibandingkan harga sebelum Lebaran. Oleh karenanya, pemerintah berencana membuka kera impor sapi untuk menstabilkan harga daging.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan, langkah pemerintah membuka keran impor sapi guna mengantisipasi pergejolakan harga daging di pasaran, dinilai tidak akan serta merta menurunkan harga daging.
"Impor itu bukan sederhana. Mana bisa seenak terus membalikkan harga telapak tangan, " ujar Thomas kepada Okezone di Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Thomas mengungkapkan, mekanisme impor itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Di tengah pelonjakan harga daging yang berada di pasaran. "Tidak bisa secepat itu juga, memang kita impor seperti beli belanja di supermarket. Apalagi naiknya harga ini siklus dari tahun ke tahun," katanya.
Sekedar informasi, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan surat rekomendasi izin ekspor sebanyak 50 ribu ekor dari Australia. Untuk memenuhi kebutuhan dan mengendalikan harga jual daging di dalam negeri. Adapun, harga daging sapi di pasaran melonjak belakangan ini mencapai kisaran Rp120-Rp140 ribu per kg.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/10/320/1193738/ini-kesalahan-kemendag-soal-kebijakan-impor-sapi)