sucyresky
12th August 2015, 07:24 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/11/278/1194127/rupiah-ditaksir-melemah-seminggu-ini-XPzAL18WDk.jpg
JAKARTA - Ancaman kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat oleh The Fed diprediksi masih menjadi sentimen negatif bagi Rupiah. Diperkirakan, dalam satu minggu ke depan isu The Fed masih akan menekan nilai tukar rupiah.
"Saya rasa masih akan melemah, ini persoalan dari dalam ada inflasi, ada yang lebih lagi, isu The Fed, yang paling dorong bergejolak," ungkap Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, kepada Okezone, Rabu (12/8/2015).
Dia mengatakan, ancaman suku bunga The Fed masih bisa menekan rupiah lantaran Indonesia masih memiliki devisit pada transaksi berjalan. "Fundamental yang defisit buat isu yang seperti apapun bikin kita goyah," sebutnya.
Untuk itu, pemerintah diminta membenahi defisit transaksi berjalan. Jika tidak, rupiah tidak akan bisa terhindar dari gejolak akibat sentimen luar negeri.
Sekadar informasi, pada pembukaan perdagangan kemarin, Rupiah pada pergerakan non-delivery forward (NDF) berada di Rp13.520 per USD. Adapun pergerakan hariannya, berada di kisaran Rp13.506-Rp13.573 per USD.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/11/278/1194127/rupiah-ditaksir-melemah-seminggu-ini)
JAKARTA - Ancaman kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat oleh The Fed diprediksi masih menjadi sentimen negatif bagi Rupiah. Diperkirakan, dalam satu minggu ke depan isu The Fed masih akan menekan nilai tukar rupiah.
"Saya rasa masih akan melemah, ini persoalan dari dalam ada inflasi, ada yang lebih lagi, isu The Fed, yang paling dorong bergejolak," ungkap Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, kepada Okezone, Rabu (12/8/2015).
Dia mengatakan, ancaman suku bunga The Fed masih bisa menekan rupiah lantaran Indonesia masih memiliki devisit pada transaksi berjalan. "Fundamental yang defisit buat isu yang seperti apapun bikin kita goyah," sebutnya.
Untuk itu, pemerintah diminta membenahi defisit transaksi berjalan. Jika tidak, rupiah tidak akan bisa terhindar dari gejolak akibat sentimen luar negeri.
Sekadar informasi, pada pembukaan perdagangan kemarin, Rupiah pada pergerakan non-delivery forward (NDF) berada di Rp13.520 per USD. Adapun pergerakan hariannya, berada di kisaran Rp13.506-Rp13.573 per USD.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/11/278/1194127/rupiah-ditaksir-melemah-seminggu-ini)