sucyresky
23rd August 2015, 07:11 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/22/470/1200654/harga-properti-kelas-menengah-di-semarang-bergerak-agresif-sQme6oFLCd.jpg
SEMARANG - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY mencatat pasar properti di Jawa Tengah pada triwulan kedua masih kondusif. Hal ini terlihat dari penjualan rumah sekunder yang cukup baik.
"Meski demikian pergerakannya terbatas dan masih didominasi oleh beberapa area, di antaranya wilayah Semarang tengah dan Semarang selatan," kata Kepala BI Kanwil V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir di Semarang, Sabtu (22/8/2015).
Dia mengatakan pasokan rumah primer yang sudah tidak banyak berkembang ada di area Kota Semarang. Di sisi lain, pasokan rumah sekunder semakin meningkatkan, meski harga rumah tipe tersebut cukup tinggi. Dari sisi harga, kelas menengah justru bergerak agresif. “Untuk pergerakan harga, rumah menengah terindikasi lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan harga rumah kelas menengah atas,” ujarnya.
Berdasarkan data BI, transaksi rumah sekunder secara keseluruhan bervariasi. Sebagian daerah mengalami stagnasi dan beberapa daerah lain mengalami penurunan dan kenaikan.
"Tidak hanya di Semarang, tetapi juga kota besar lainnya di Indonesia akibat pelemahan ekonomi nasional," tambah dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/22/470/1200654/harga-properti-kelas-menengah-di-semarang-bergerak-agresif)
SEMARANG - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY mencatat pasar properti di Jawa Tengah pada triwulan kedua masih kondusif. Hal ini terlihat dari penjualan rumah sekunder yang cukup baik.
"Meski demikian pergerakannya terbatas dan masih didominasi oleh beberapa area, di antaranya wilayah Semarang tengah dan Semarang selatan," kata Kepala BI Kanwil V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir di Semarang, Sabtu (22/8/2015).
Dia mengatakan pasokan rumah primer yang sudah tidak banyak berkembang ada di area Kota Semarang. Di sisi lain, pasokan rumah sekunder semakin meningkatkan, meski harga rumah tipe tersebut cukup tinggi. Dari sisi harga, kelas menengah justru bergerak agresif. “Untuk pergerakan harga, rumah menengah terindikasi lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan harga rumah kelas menengah atas,” ujarnya.
Berdasarkan data BI, transaksi rumah sekunder secara keseluruhan bervariasi. Sebagian daerah mengalami stagnasi dan beberapa daerah lain mengalami penurunan dan kenaikan.
"Tidak hanya di Semarang, tetapi juga kota besar lainnya di Indonesia akibat pelemahan ekonomi nasional," tambah dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/22/470/1200654/harga-properti-kelas-menengah-di-semarang-bergerak-agresif)