sucyresky
23rd August 2015, 07:18 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/21/320/1200318/mau-tinggal-di-jakarta-minimal-punya-rp200-ribu-minggu-8L2eNovKwl.jpg
JAKARTA – Bagi para pendatang, Jakarta dijadikan sebagai salah satu tujuan mencari nafkah. Namun, jika tidak pandai mengelola keuangan, bisa jadi hidup di Ibu Kota hanya akan menambah kesulitan.
Meski masih menjadi incaran kaum pendatang, namun tinggal di Ibu Kota seperti Jakarta membutuhkan biaya hidup yang tak sedikit. Tempat tinggal, makanan, dan biaya transportasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, besaran biaya hidup per minggu di Jakarta harus berdasarkan beberapa pertimbangan. Menurutnya, dalam satu minggu biaya yang dibutuhkan bisa kurang dari Rp200 ribu.
“Kalau dirata-rata, Rp150 ribu-Rp200 ribu itu bisa buat seminggu, namun kelihatannya harus diirit-irit,” ucapnya kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Andy menjabarkan, angka tersebut didapat dari perhitungan ongkos transportasi dan kebutuhan makan sehari-harinya.
“Misalnya, ongkos transportasi seminggu paling banter Rp100 ribu (Rp20 ribu pulang pergi dikali lima hari), makan siang Rp15 ribu dikali lima hari jadi Rp75 ribu. Total Rp175 ribu,” papar dia.
Lanjut dia, angka tersebut dapat bertahan bila tidak mempertimbangkan oleh faktor lain. Misalnya, mulai dari apakah individu tersebut tinggal bersama keluarga atau hidup sendiri dengan kos, ataupun dapat tergantung dengan gaya hidup masing-masing individu.
“Kadang ada orang yang tidak nyaman dengan makan di warteg, tapi lebih merasa nyaman makan di resto atau mal karena gengsi. Ada juga yang mewajibkan nonton bioskop tiap minggu, kalau enggak mereka merasa kuper (kurang pergaulan),” jelasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/21/320/1200318/mau-tinggal-di-jakarta-minimal-punya-rp200-ribu-minggu)
JAKARTA – Bagi para pendatang, Jakarta dijadikan sebagai salah satu tujuan mencari nafkah. Namun, jika tidak pandai mengelola keuangan, bisa jadi hidup di Ibu Kota hanya akan menambah kesulitan.
Meski masih menjadi incaran kaum pendatang, namun tinggal di Ibu Kota seperti Jakarta membutuhkan biaya hidup yang tak sedikit. Tempat tinggal, makanan, dan biaya transportasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, besaran biaya hidup per minggu di Jakarta harus berdasarkan beberapa pertimbangan. Menurutnya, dalam satu minggu biaya yang dibutuhkan bisa kurang dari Rp200 ribu.
“Kalau dirata-rata, Rp150 ribu-Rp200 ribu itu bisa buat seminggu, namun kelihatannya harus diirit-irit,” ucapnya kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Andy menjabarkan, angka tersebut didapat dari perhitungan ongkos transportasi dan kebutuhan makan sehari-harinya.
“Misalnya, ongkos transportasi seminggu paling banter Rp100 ribu (Rp20 ribu pulang pergi dikali lima hari), makan siang Rp15 ribu dikali lima hari jadi Rp75 ribu. Total Rp175 ribu,” papar dia.
Lanjut dia, angka tersebut dapat bertahan bila tidak mempertimbangkan oleh faktor lain. Misalnya, mulai dari apakah individu tersebut tinggal bersama keluarga atau hidup sendiri dengan kos, ataupun dapat tergantung dengan gaya hidup masing-masing individu.
“Kadang ada orang yang tidak nyaman dengan makan di warteg, tapi lebih merasa nyaman makan di resto atau mal karena gengsi. Ada juga yang mewajibkan nonton bioskop tiap minggu, kalau enggak mereka merasa kuper (kurang pergaulan),” jelasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/21/320/1200318/mau-tinggal-di-jakarta-minimal-punya-rp200-ribu-minggu)