sucyresky
24th August 2015, 07:25 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/23/320/1201143/harga-ayam-mencetak-rekor-termahal-krnqXCmrUi.jpg
JAKARTA - Bak primadona pasar, harga daging ayam di pasar mengalami lonjakan. Di beberapa wilayah Indonesia, harga daging ayam mengalami kenaikan signifikan.
Di Medan misalnya, kenaikan harga daging sapi sejak dua pekan terakhir, membuat harga daging ayam juga ikut terkerek naik. Kenaikan harga daging ayam bahkan nyaris sama dengan harga daging sapi, di kisaran 30 persen hingga 40 persen.
Pantauan Okezone, harga daging ayam ras dijual di kisaran harga Rp35 ribu-Rp40 ribu per kg. Naik dari biasanya, yang hanya Rp25 ribu-Rp30 ribu. Begitu pula dengan daging ayam kampung, yang naik dari Rp50 ribu per kg menjadi Rp65 ribu per kg.
Tidak hanya di Medan, di Bandung pun sama. Harga daging ayam di Bandung tembus ke level Rp44 ribu per kg. Bahkan pedagang mengaku harga daging ayam di Bandung mencetak rekor tertinggi sejak 1975.
Tak pelak lonjakan harga daging menjerat para pedagang. Ancaman mogok jualan pun mulai dilontarkan para pedagang daging ayam. Di beberapa daerah bahkan enggan berjualan lantaran sepi pembeli.
Sepinya pembeli daging ayam membuat omzet penjualan turun drastis. Untuk itu mogok berjualan di gelar pedagang di beberapa daerah, termasuk di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Kegaduhan ini tentu memaksa pemerintah untuk melakukan operasi pasar. Mau tidak mau pemerintah dan Dinas setempat melakukan operasi pasar guna menekan harga daging ayam.
Seperti yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok. Pemerintah Kota berencana bakal menggelar operasi pasar ayam potong.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok Tinte Rosmiati mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Disperindag, Polisi, dan Dinas Pasar untuk menggelar operasi pasar.
Tidak hanya itu, Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) menyebutkan, operasi pasar yang telah dilakukan pemerintah beberapa hari yang lalu telah mampu menekan harga jual ayam potong di pasar.
Ketua FMPI Don P Utoyo mengatakan, operasi pasar ayam segar mampu meredam harga jual ayam potong di pasar yang telah bergerak liar.
"Ayam segar dengan harga Rp32 ribu per ekor dengan ukuran 0,8 kg sampai 0,9 kg per ekor kita jual seharga Rp27 ribu per ekor," kata Utoyo kepada Okezone.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sampai membentuk tim khusus guna menanggulangi harga daging ayam. Tim ditugaskan untuk mengecek ke lapangan.
Amran mengatakan Direktur Jenderal Kementan dan Kemendag telah turun langsung ke kandang. Menurutnya, penyebab naiknya harga daging ayam karena serapan bibit yang kurang.
"Memang ada kenaikan karena sewaktu lebaran serapan bibitnya berkurang," ucapnya.
Dirinya mengatakan Kementan akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Kemendag untuk memastikan harga ayam normal dalam waktu dekat. "Kami sudah cek di kandang dengan tim kementan dan kemendag sama-sama turun, harga dari peternak tetap stabil," tukasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/23/320/1201143/harga-ayam-mencetak-rekor-termahal)
JAKARTA - Bak primadona pasar, harga daging ayam di pasar mengalami lonjakan. Di beberapa wilayah Indonesia, harga daging ayam mengalami kenaikan signifikan.
Di Medan misalnya, kenaikan harga daging sapi sejak dua pekan terakhir, membuat harga daging ayam juga ikut terkerek naik. Kenaikan harga daging ayam bahkan nyaris sama dengan harga daging sapi, di kisaran 30 persen hingga 40 persen.
Pantauan Okezone, harga daging ayam ras dijual di kisaran harga Rp35 ribu-Rp40 ribu per kg. Naik dari biasanya, yang hanya Rp25 ribu-Rp30 ribu. Begitu pula dengan daging ayam kampung, yang naik dari Rp50 ribu per kg menjadi Rp65 ribu per kg.
Tidak hanya di Medan, di Bandung pun sama. Harga daging ayam di Bandung tembus ke level Rp44 ribu per kg. Bahkan pedagang mengaku harga daging ayam di Bandung mencetak rekor tertinggi sejak 1975.
Tak pelak lonjakan harga daging menjerat para pedagang. Ancaman mogok jualan pun mulai dilontarkan para pedagang daging ayam. Di beberapa daerah bahkan enggan berjualan lantaran sepi pembeli.
Sepinya pembeli daging ayam membuat omzet penjualan turun drastis. Untuk itu mogok berjualan di gelar pedagang di beberapa daerah, termasuk di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Kegaduhan ini tentu memaksa pemerintah untuk melakukan operasi pasar. Mau tidak mau pemerintah dan Dinas setempat melakukan operasi pasar guna menekan harga daging ayam.
Seperti yang dilakukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok. Pemerintah Kota berencana bakal menggelar operasi pasar ayam potong.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok Tinte Rosmiati mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Disperindag, Polisi, dan Dinas Pasar untuk menggelar operasi pasar.
Tidak hanya itu, Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) menyebutkan, operasi pasar yang telah dilakukan pemerintah beberapa hari yang lalu telah mampu menekan harga jual ayam potong di pasar.
Ketua FMPI Don P Utoyo mengatakan, operasi pasar ayam segar mampu meredam harga jual ayam potong di pasar yang telah bergerak liar.
"Ayam segar dengan harga Rp32 ribu per ekor dengan ukuran 0,8 kg sampai 0,9 kg per ekor kita jual seharga Rp27 ribu per ekor," kata Utoyo kepada Okezone.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sampai membentuk tim khusus guna menanggulangi harga daging ayam. Tim ditugaskan untuk mengecek ke lapangan.
Amran mengatakan Direktur Jenderal Kementan dan Kemendag telah turun langsung ke kandang. Menurutnya, penyebab naiknya harga daging ayam karena serapan bibit yang kurang.
"Memang ada kenaikan karena sewaktu lebaran serapan bibitnya berkurang," ucapnya.
Dirinya mengatakan Kementan akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Kemendag untuk memastikan harga ayam normal dalam waktu dekat. "Kami sudah cek di kandang dengan tim kementan dan kemendag sama-sama turun, harga dari peternak tetap stabil," tukasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/23/320/1201143/harga-ayam-mencetak-rekor-termahal)