sucyresky
26th August 2015, 11:21 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/26/278/1202660/langkah-buy-back-tak-efektif-di-tengah-ketidakpastian-pasar-AuW9AutuV7.jpg
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak kemarin sudah memulai aksi buy back (pembelian kembali) saham-saham perusahaan berplat merah. Hal tersebut dimaksudkan untuk menstabilkan pasar.
Namun, Analis dari BNI Securities Thendra Crisnanda memandang langkah tersebut justru kurang efektif jika ingin mendorong pasar. Pasalnya aksi tersebut akan sia-sia jika tidak ada dukungan dari pemerintah yang menyentuh sektor riil.
"Dengan kondisi saat ini karena perlambatan ekonomi saya rasa buy back tidak efektif untuk pemulihan. Harus ada langkah konkret yang lebih ke sektor riil, jangan hanya fokus hanya pasar uang," tutur Thendra di IBCM Channel, Jakarta, Rabu (26/8//2015).
Bukan hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga semestinya memberikan insentif yang nyata untuk dunia usaha. Seperti pemotongan pajak untuk membantu kinerja emiten.
"Pemotongan pajak harus dilakukan, karena tingkat likuiditas juga tinggi. Realisasi pajak bisa memberikan sentimen, setidaknya menenangkan pasar," imbuhnya.
Langkah lainnya, Thendra menyebut pemerintah juga seharusnya berfokus untuk meningkatkan penyerapan anggaran yang telah dijanjikan.
"Harapannya ketika dari fundamental pulih karena pengaruh goverment spending. Nanti pasar modal bisa mengikuti," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/26/278/1202660/langkah-buy-back-tak-efektif-di-tengah-ketidakpastian-pasar)
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak kemarin sudah memulai aksi buy back (pembelian kembali) saham-saham perusahaan berplat merah. Hal tersebut dimaksudkan untuk menstabilkan pasar.
Namun, Analis dari BNI Securities Thendra Crisnanda memandang langkah tersebut justru kurang efektif jika ingin mendorong pasar. Pasalnya aksi tersebut akan sia-sia jika tidak ada dukungan dari pemerintah yang menyentuh sektor riil.
"Dengan kondisi saat ini karena perlambatan ekonomi saya rasa buy back tidak efektif untuk pemulihan. Harus ada langkah konkret yang lebih ke sektor riil, jangan hanya fokus hanya pasar uang," tutur Thendra di IBCM Channel, Jakarta, Rabu (26/8//2015).
Bukan hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga semestinya memberikan insentif yang nyata untuk dunia usaha. Seperti pemotongan pajak untuk membantu kinerja emiten.
"Pemotongan pajak harus dilakukan, karena tingkat likuiditas juga tinggi. Realisasi pajak bisa memberikan sentimen, setidaknya menenangkan pasar," imbuhnya.
Langkah lainnya, Thendra menyebut pemerintah juga seharusnya berfokus untuk meningkatkan penyerapan anggaran yang telah dijanjikan.
"Harapannya ketika dari fundamental pulih karena pengaruh goverment spending. Nanti pasar modal bisa mengikuti," pungkasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/26/278/1202660/langkah-buy-back-tak-efektif-di-tengah-ketidakpastian-pasar)