sucyresky
28th August 2015, 07:25 AM
https://img.okezone.com//content/2015/08/27/320/1203701/tren-batu-akik-meredup-order-asing-memudar-Hhc5vlQ7eB.jpg
JAKARTA - Menurunnya tren batu akik, memang membuat omzet para pedagang juga mengalami penurunan. Meski demikian, omzet per bulan disebut masih mencapai Rp50 juta per bulan.
Salah satu pedagang batu akik, Rizal menyatakan, per harinya omzet di toko hanya mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta selepas menurunnya permintaan batu akik. Sehingga, dalam sebulan setidaknya memperoleh penjualan sekira Rp50 juta.
"Kalau di toko kurang lebih Rp50 juta. Tapi kalau pameran sehari omzetnya Rp7 juta-Rp8 juta," jelas dia kepada Okezone saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta.
Padahal, Rizal mengaku, ketika batu akik booming, omzetnya mencapai Rp80 juta sehari. Bahkan, dirinya sering menerima order dari luar negeri.
"Dulu lebih ramai. Pameran Inacraft saja bisa sampai Rp80 jutaan sehari," katanya.
Pria yang sudah menggeluti usaha perbatuan sejak 1991 lalu itu mengaku sudah berhenti menerima order dari luar negeri belakangan ini. Menurutnya, ada batu dari negara lain yang lebih diminati pihak luar.
"Dulu saya pernah dapat order ke Spanyol. Terus berhenti. Sana enggak terima lagi mungkin sudah dapet barang dari China lebih murah," tandas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/27/320/1203701/tren-batu-akik-meredup-order-asing-memudar)
JAKARTA - Menurunnya tren batu akik, memang membuat omzet para pedagang juga mengalami penurunan. Meski demikian, omzet per bulan disebut masih mencapai Rp50 juta per bulan.
Salah satu pedagang batu akik, Rizal menyatakan, per harinya omzet di toko hanya mencapai Rp1 juta hingga Rp2 juta selepas menurunnya permintaan batu akik. Sehingga, dalam sebulan setidaknya memperoleh penjualan sekira Rp50 juta.
"Kalau di toko kurang lebih Rp50 juta. Tapi kalau pameran sehari omzetnya Rp7 juta-Rp8 juta," jelas dia kepada Okezone saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta.
Padahal, Rizal mengaku, ketika batu akik booming, omzetnya mencapai Rp80 juta sehari. Bahkan, dirinya sering menerima order dari luar negeri.
"Dulu lebih ramai. Pameran Inacraft saja bisa sampai Rp80 jutaan sehari," katanya.
Pria yang sudah menggeluti usaha perbatuan sejak 1991 lalu itu mengaku sudah berhenti menerima order dari luar negeri belakangan ini. Menurutnya, ada batu dari negara lain yang lebih diminati pihak luar.
"Dulu saya pernah dapat order ke Spanyol. Terus berhenti. Sana enggak terima lagi mungkin sudah dapet barang dari China lebih murah," tandas dia.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/08/27/320/1203701/tren-batu-akik-meredup-order-asing-memudar)