sucyresky
4th September 2015, 07:13 AM
https://img.okezone.com//content/2015/09/03/19/1207912/mark-up-harga-tanah-jadi-kendala-pembangunan-listrik-35-ribu-mw-M3V3mpn3D6.jpg
JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero Sofyan Basir menyebutkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw) masih mengalami hambatan. Sofyan menyebutkan, pembebasan lahan masih menjadi kendala utama pembangunan megaproyek andalan Presiden Joko Widodo tersebut.
"Kendala paling utama adalah masalah pembebasan lahan," sebutnya di Kantor PLN, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Dia mencontohkan, dalam pembangunan tiang, ada beberapa pihak yang mematok harga terlalu tinggi. "Tapi apakah 150 tiang ini jadi tidak berguna karena ada tiga tiang yang harganya tidak masuk akal?" keluhnya.
Hal ini kemudian membuat pihaknya ragu untuk mengeksekusi lahan tersebut. Tingginya perbedaan harga yang dipatok ditakutkan menimbulkan spekulasi mark up harga. "Nah ini kan sangat mengganggu ke depan," kata Sofyan.
Untuk itu, pihaknya meminta arahan penegak hukum, mulai dari Kapolri hingga Menkopolhukam terkait kendala tersebut. Pasalnya, pembebasan lahan ini berpotensi melebihi selling price (batas harga).
"Apakah ada unsur kesengajaan untuk mengganggu proyek nasional? Kalau memang tidak terjadi, memang pure karena ada bangunannya bagus sehingga harga pembebasannya lebih tinggi maka kami harus membeli tapi dilengkapi dengan opini hukum dari aparat," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/09/03/19/1207912/mark-up-harga-tanah-jadi-kendala-pembangunan-listrik-35-ribu-mw)
JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero Sofyan Basir menyebutkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw) masih mengalami hambatan. Sofyan menyebutkan, pembebasan lahan masih menjadi kendala utama pembangunan megaproyek andalan Presiden Joko Widodo tersebut.
"Kendala paling utama adalah masalah pembebasan lahan," sebutnya di Kantor PLN, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Dia mencontohkan, dalam pembangunan tiang, ada beberapa pihak yang mematok harga terlalu tinggi. "Tapi apakah 150 tiang ini jadi tidak berguna karena ada tiga tiang yang harganya tidak masuk akal?" keluhnya.
Hal ini kemudian membuat pihaknya ragu untuk mengeksekusi lahan tersebut. Tingginya perbedaan harga yang dipatok ditakutkan menimbulkan spekulasi mark up harga. "Nah ini kan sangat mengganggu ke depan," kata Sofyan.
Untuk itu, pihaknya meminta arahan penegak hukum, mulai dari Kapolri hingga Menkopolhukam terkait kendala tersebut. Pasalnya, pembebasan lahan ini berpotensi melebihi selling price (batas harga).
"Apakah ada unsur kesengajaan untuk mengganggu proyek nasional? Kalau memang tidak terjadi, memang pure karena ada bangunannya bagus sehingga harga pembebasannya lebih tinggi maka kami harus membeli tapi dilengkapi dengan opini hukum dari aparat," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/09/03/19/1207912/mark-up-harga-tanah-jadi-kendala-pembangunan-listrik-35-ribu-mw)