partisusanti
9th September 2015, 12:06 PM
Metrotvnews.com, Jakarta: Betonisasi jalan di jalur Pantura, Jawa Tengah memicu kemacetan parah, terutama dari arah Demak menuju Semarang. Akibat proyek itu, perjalanan dari Demak ke Semarang yang biasanya ditempuh empat jam, kini mencapai delapan jam.
Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo mempertanyakan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait proyek betonisasi di jalur Pantura. Bukan karena peningkatan jalan dari flexible pavement (perkerasan lentur menggunakan aspal) menjadi rigid pavement (perkerasan kaku menggunakan semen), namun prioritas pemerintah pusat dalam mengalokasikan anggaran infrastruktur jalan.
Sebab menurut pengamatannya, jalan tersebut kondisinya masih baik untuk dilalui kendaraan. "Saat saya mudik sebelum Lebaran, kondisi jalan baik-baik saja, bisa untuk ngebut, kok sekarang malah dibeton. Jangan hanya karena ingin penyerapan anggaran yang banyak lalu mengerjakan proyek yang tidak perlu,” kata Sigit, Rabu (9/9/2015).
Menurut legislator asal Dapil Surabaya-Sidoarjo ini, anggaran untuk proyek yang tidak perlu lebih pas jika dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan. Dia mencontohkan, untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 15 juta rumah. Kecepatan pembangunan rumah kalah dibanding bertambahnya kebutuhan rumah.
Atau bisa juga dialihkan ke sektor sumber daya air, pembangunan dan perbaikan irigasi untuk mendukung program kedaulatan pangan. Oleh karena itu, Sigit meminta proyek jalur Pantura Jawa Tengah diaudit.
"Karena sepanjang Pantura Jawa Timur yang kondisi jalannya tidak semulus Pantura Jawa Tengah justru tidak dibeton. Audit juga untuk melihat apakah penyelenggaraan jalan Pantura Jawa Tengah cukup efektif dan efisien," ujar politikus PKS ini.
Dia mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan perlu menggandeng profesional di bidang proyek jalan dan jembatan serta bidang terkait lainnya untuk mengaudit betonisasi jalur Pantura.
Berdasarkan pantauannya, pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore, antrean panjang kendaraan terjadi dari Kota Demak hingga memasuki Kecamatan Sayung. Bila sebelum Lebaran, jalan yang dibeton dari arah Semarang menuju Demak, kini sebaliknya lajur kanan pada ruas jalan dari arah Demak menuju Semarang.
Selain di ruas Semarang-Demak, banyak lokasi peninggian jalan dengan betonisasi di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah. Antara lain di Rembang- Lasem, Demak-Kudus, Pemalang-Tegal, Jalan Gajah Mada Kota Tegal dan Jalan Raya Klampok Brebes. Akibatnya perjalanan dari Semarang ke Brebes yang jaraknya 173 kilometer perlu waktu sampai delapan jam, normalnya sekitar empat jam.
Sekadar diketahui, laporan hasil audit April tahun lalu menyimpulkan penyelenggaraan jalan dan jembatan nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di sepuluh provinsi belum sepenuhnya dilakukan dengan cara efektif.
Saat itu, BPK menemukan kelemahan-kelemahan. Di antaranya pelaksanaan kontrak berbasis kinerja pada paket pekerjaan Ciasem-Pamanukan di Jawa Barat mengandung banyak kelemahan dan hasilnya tidak efektif.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2015/09/09/167485/jalan-bagus-dibeton-anggota-dpr-minta-proyek-jalur-pantura-diaudit
Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo mempertanyakan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait proyek betonisasi di jalur Pantura. Bukan karena peningkatan jalan dari flexible pavement (perkerasan lentur menggunakan aspal) menjadi rigid pavement (perkerasan kaku menggunakan semen), namun prioritas pemerintah pusat dalam mengalokasikan anggaran infrastruktur jalan.
Sebab menurut pengamatannya, jalan tersebut kondisinya masih baik untuk dilalui kendaraan. "Saat saya mudik sebelum Lebaran, kondisi jalan baik-baik saja, bisa untuk ngebut, kok sekarang malah dibeton. Jangan hanya karena ingin penyerapan anggaran yang banyak lalu mengerjakan proyek yang tidak perlu,” kata Sigit, Rabu (9/9/2015).
Menurut legislator asal Dapil Surabaya-Sidoarjo ini, anggaran untuk proyek yang tidak perlu lebih pas jika dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan. Dia mencontohkan, untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini mencapai 15 juta rumah. Kecepatan pembangunan rumah kalah dibanding bertambahnya kebutuhan rumah.
Atau bisa juga dialihkan ke sektor sumber daya air, pembangunan dan perbaikan irigasi untuk mendukung program kedaulatan pangan. Oleh karena itu, Sigit meminta proyek jalur Pantura Jawa Tengah diaudit.
"Karena sepanjang Pantura Jawa Timur yang kondisi jalannya tidak semulus Pantura Jawa Tengah justru tidak dibeton. Audit juga untuk melihat apakah penyelenggaraan jalan Pantura Jawa Tengah cukup efektif dan efisien," ujar politikus PKS ini.
Dia mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan perlu menggandeng profesional di bidang proyek jalan dan jembatan serta bidang terkait lainnya untuk mengaudit betonisasi jalur Pantura.
Berdasarkan pantauannya, pada saat jam sibuk seperti pagi dan sore, antrean panjang kendaraan terjadi dari Kota Demak hingga memasuki Kecamatan Sayung. Bila sebelum Lebaran, jalan yang dibeton dari arah Semarang menuju Demak, kini sebaliknya lajur kanan pada ruas jalan dari arah Demak menuju Semarang.
Selain di ruas Semarang-Demak, banyak lokasi peninggian jalan dengan betonisasi di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah. Antara lain di Rembang- Lasem, Demak-Kudus, Pemalang-Tegal, Jalan Gajah Mada Kota Tegal dan Jalan Raya Klampok Brebes. Akibatnya perjalanan dari Semarang ke Brebes yang jaraknya 173 kilometer perlu waktu sampai delapan jam, normalnya sekitar empat jam.
Sekadar diketahui, laporan hasil audit April tahun lalu menyimpulkan penyelenggaraan jalan dan jembatan nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di sepuluh provinsi belum sepenuhnya dilakukan dengan cara efektif.
Saat itu, BPK menemukan kelemahan-kelemahan. Di antaranya pelaksanaan kontrak berbasis kinerja pada paket pekerjaan Ciasem-Pamanukan di Jawa Barat mengandung banyak kelemahan dan hasilnya tidak efektif.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2015/09/09/167485/jalan-bagus-dibeton-anggota-dpr-minta-proyek-jalur-pantura-diaudit