sucyresky
15th September 2015, 08:28 AM
https://img.okezone.com//content/2015/09/14/320/1214148/nelayan-tak-mau-menteri-susi-suarakan-ancaman-resign-yhSBhMkqA6.jpg
JAKARTA - Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai sikap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang terus mengancam untuk mundur dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sangat tidak elok.
Niatan mundur Menteri Susi itu dikarenakan masih adanya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, yaitu trawl oleh para nelayan di Indonesia.
"Saya tidak tahu konteks ancam mengancam itu ditujukan ke siapa, karena itu pastinya lebih pertimbangan personal beliau," kata Ketua Dewan Pembina KNTI Riza Damanik kepada Okezone, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Namun, bagi saya, tidaklah elok jika hal tersebut dilakukan terus menerus," sambungnya.
Riza mengatakan, sikap Menteri Susi yang terus berkeinginan mundur dari pemerintahan juga memberikan efek yang tidak tegas kepada para nelayan untuk menjalankan dan patuh kepada kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti pelarangan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
"Karena boleh jadi dapat memberikan efek traumatik kepada para nelayan dan publik bahwa pemerintah tidak memiliki posisi yang solid dalam melaksanakan kebijakan pelarangan trawl di perairan Indonesia," tambahnya.
Lanjut Riza, sampai saat ini masih belum ada aturan pemerintah yang melegalkan penggunaan alat tangkap trawl. Bahkan, banyak inisiatif pemerintah daerah (Pemda) yang mendorong penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.
"Di Sumatera Utara misalnya, trawl sudah semakin sempit beroperasi," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/09/14/320/1214148/nelayan-tak-mau-menteri-susi-suarakan-ancaman-resign)
JAKARTA - Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai sikap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang terus mengancam untuk mundur dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sangat tidak elok.
Niatan mundur Menteri Susi itu dikarenakan masih adanya penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, yaitu trawl oleh para nelayan di Indonesia.
"Saya tidak tahu konteks ancam mengancam itu ditujukan ke siapa, karena itu pastinya lebih pertimbangan personal beliau," kata Ketua Dewan Pembina KNTI Riza Damanik kepada Okezone, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Namun, bagi saya, tidaklah elok jika hal tersebut dilakukan terus menerus," sambungnya.
Riza mengatakan, sikap Menteri Susi yang terus berkeinginan mundur dari pemerintahan juga memberikan efek yang tidak tegas kepada para nelayan untuk menjalankan dan patuh kepada kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti pelarangan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
"Karena boleh jadi dapat memberikan efek traumatik kepada para nelayan dan publik bahwa pemerintah tidak memiliki posisi yang solid dalam melaksanakan kebijakan pelarangan trawl di perairan Indonesia," tambahnya.
Lanjut Riza, sampai saat ini masih belum ada aturan pemerintah yang melegalkan penggunaan alat tangkap trawl. Bahkan, banyak inisiatif pemerintah daerah (Pemda) yang mendorong penggunaan alat tangkap ramah lingkungan.
"Di Sumatera Utara misalnya, trawl sudah semakin sempit beroperasi," tandasnya.
SUMBER : Okezone.com (http://economy.okezone.com/read/2015/09/14/320/1214148/nelayan-tak-mau-menteri-susi-suarakan-ancaman-resign)