View Full Version : Sekawan Intipratama Bangun Pembangkit Listrik US$ 145 Juta


partisusanti
18th September 2015, 09:20 PM
Jakarta – PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) bakal membangun pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) berkapasitas 130 megawatt (MW) senilai US$ 125 juta hingga US$ 145 juta. Perseoran bakal membangun pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) berkapasitas 10x10 MW senilai US$ 80 juta hingga US$ 100 juta dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sebesar 2x15 MW senilai US$ 45 juta.

Direktur Utama Sekawan Intipratama M Suluhuddin Noor mengatakan, untuk tahap pertama perseroan bakal memulai konstruksi PLTBm berkapasitas 2x10 MW dan PLTU batubara sebesar 2x15 MW bulan depan.

Kemarin, perseroan telah menandatangani pejanjian kerja sama kemitraan dengan PT Austral Byna untuk membangun PLTBm. Austral Byna bakal menyediakan bahan bakar biomassa, yaitu wood pallet.

“Untuk tahap awal, perseroan akan merealisasikan PLTBm berkapasitas 2x10 MW. PLTU tahap awal diproyeksikan selesai pada akhir 2016,” kata Suluhuddin di Jakarta, Rabu (16/9).

Menurut dia, perseroan bakal membangun PLTBm secara berkelanjutan. Perseroan bakal membangun PLTBm tersebut melalui anak usaha yang akan secara khusus mengoperasikan proyek tersebut.

Pembangunan PLTBm merupakan langkah perseroan dalam mendukung rencana pemerintah membangun listrik berkapasitas 35 ribu MW dalam lima tahun. Selain itu, PLTBm merupakan respon dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang pembangkit listrik biomass.

Sementara itu, penasihat perseroan Rennier Latief mengungkapkan, nilai investasi untuk PLTBm sebesar US$ 800 ribu hingga US$ 1 juta per MW. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan harga pembangunan PLTU batubara sebesar US$ 1,5 juta per MW.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahan bakar yang bakal digunakan oleh PLTBm lebih efisien dibandingkan dengan batubara.

“Meskipun harga wood pallet per ton lebih mahal dari batubara, tapi membutuhkan jauh lebih sedikit secara jumlah untuk produksi listrik tiap tahun,” tuturnya.

Selain lebih efisien, Rennier mengatakan bahwa PLTBm lebih ramah lingkungan dibandingakan PLTU batubara. PLTBm hanya mengeluarkan CO2 yang mudah diserap oleh tanaman.

Di Indonesia, PLTBm belum terlalu populer dibandingkan dengan Eropa. Bahkan di beberapa negara Eropa PLTBm sudah diwajibkan oleh pemerintah.













http://www.beritasatu.com/ekonomi/307580-sekawan-intipratama-bangun-pembangkit-listrik-us-145-juta.html