partisusanti
20th September 2015, 04:47 PM
Metrotvnews.com, Kotabaru: Warga di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat sumur bor akibat kemarau panjang. Biaya membuat sumur bor itu sangat tinggi sekitar Rp17 juta hingga Rp30 juta hingga menemukan mata air bersih.
"Kami terpaksa membuat sumur bor dengan biaya hingga Rp30 juta, sampai ketemu sumber air," kata Ranja, warga Jalan Suryaganggawangsa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Minggu (20/9/2015).
Ranja mengaku pipa leding swadaya masyarakat yang selama ini menyuplai air bersih ke rumahnya sudah kering dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian rumah warga membuat sumur bor menggunakan mesin diesel sedalam 30 meter.
"Dengan kedalaman sekitar 30 meter itu, sudah bisa mendapatkan sumber air dan apabila disedot dengan mesin pompa selama dua jam bisa menghasilkan satu drum air," ujar dia.
Hal serupa juga dialami Khamim. Dia mengaku air bersih dari bendungan di Pegunungan Sebatung yang disalurkan melalui pipa leding sudah tidak mengeluarkan air.
"Kami terpaksa ikut membuat sambungan pipa ke sumur bor milik keluarga. Karena kalau tidak, keluarga kami tidak bisa mandi," kata Khamim.
Meski penyaluran air bersih dari sumur bor dilakukan secara bergiliran, menurut Khamim, itu jauh lebih baik daripada menunggu air dari bendungan yang belum tentu akan mengalir.
Sebelumnya, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru Noor Ipansyah mengatakan, tinggi debit air Waduk Gunung Ulin Kotabaru, beberapa hari terakhir hanya tersisa 3 m. Padahal, debit air sebelumnya mencapai 9 m.
"Akibat kemarau panjang yang terjadi kali ini, debit air di Waduk Gunung Ulin turun drastis. Apabila tidak segera turun hujan, maka akan terjadi penguapan air di waduk yang semakin memperparah kondisi ketersediaan air," kata Ipansyah.
http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/20/432939/kemarau-panjang-warga-rogoh-kocek-hingga-rp30-juta-buat-sumur-bor
"Kami terpaksa membuat sumur bor dengan biaya hingga Rp30 juta, sampai ketemu sumber air," kata Ranja, warga Jalan Suryaganggawangsa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Minggu (20/9/2015).
Ranja mengaku pipa leding swadaya masyarakat yang selama ini menyuplai air bersih ke rumahnya sudah kering dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian rumah warga membuat sumur bor menggunakan mesin diesel sedalam 30 meter.
"Dengan kedalaman sekitar 30 meter itu, sudah bisa mendapatkan sumber air dan apabila disedot dengan mesin pompa selama dua jam bisa menghasilkan satu drum air," ujar dia.
Hal serupa juga dialami Khamim. Dia mengaku air bersih dari bendungan di Pegunungan Sebatung yang disalurkan melalui pipa leding sudah tidak mengeluarkan air.
"Kami terpaksa ikut membuat sambungan pipa ke sumur bor milik keluarga. Karena kalau tidak, keluarga kami tidak bisa mandi," kata Khamim.
Meski penyaluran air bersih dari sumur bor dilakukan secara bergiliran, menurut Khamim, itu jauh lebih baik daripada menunggu air dari bendungan yang belum tentu akan mengalir.
Sebelumnya, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru Noor Ipansyah mengatakan, tinggi debit air Waduk Gunung Ulin Kotabaru, beberapa hari terakhir hanya tersisa 3 m. Padahal, debit air sebelumnya mencapai 9 m.
"Akibat kemarau panjang yang terjadi kali ini, debit air di Waduk Gunung Ulin turun drastis. Apabila tidak segera turun hujan, maka akan terjadi penguapan air di waduk yang semakin memperparah kondisi ketersediaan air," kata Ipansyah.
http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/20/432939/kemarau-panjang-warga-rogoh-kocek-hingga-rp30-juta-buat-sumur-bor